OVO Finansial dan AFPI Sediakan Akses Pendanaan Digital untuk 65 Juta UMKM | Pranusa.ID

OVO Finansial dan AFPI Sediakan Akses Pendanaan Digital untuk 65 Juta UMKM


Ilustrasi: UMKM

JAKARTA – Meskipun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional, tantangan akses pendanaan masih menjadi kendala utama.

Kondisi ini diperkuat oleh Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025 yang menunjukkan bahwa sebagian masyarakat, terutama pelaku UMKM, belum tersentuh layanan keuangan formal.

Untuk menjawab kesenjangan tersebut, PT Indonusa Bara Sejahtera (OVO Finansial) berkolaborasi dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar kegiatan “Kolaborasi AFPI Bersama OVO Finansial: Teras Perwira Spesial Bulan Inklusi Keuangan”. Diskusi ini mengusung tema “Modal Pintar, Usaha Lancar: Edukasi dan Manfaat Pinjaman untuk Mitra UMKM Grab.”

Inisiatif ini merupakan bagian dari momentum Bulan Inklusi Keuangan 2025 yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bertujuan memperluas literasi dan membangun kepercayaan UMKM terhadap layanan keuangan digital yang legal.

Komitmen OJK dan AFPI

Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan II Kantor OJK Jawa Barat, Indra Salfian, menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan akses pembiayaan yang inklusif.

OJK, kata dia, berkomitmen memastikan ekosistem pinjaman online (pinjol) berjalan legal dan sehat. Melalui pengawasan ketat dan penindakan tegas terhadap pinjol ilegal, OJK ingin memastikan masyarakat terlindungi saat memanfaatkan layanan digital.

Lebih lanjut, Indra mendorong agar setiap inovasi fintech tidak hanya berfokus pada kecepatan dan kemudahan, tetapi juga pada aspek transparansi, keberlanjutan, dan peningkatan literasi keuangan.

“Dengan begitu, akses pembiayaan digital benar-benar menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi rakyat serta mempersempit kesenjangan inklusi keuangan di seluruh pelosok negeri,” kata Indra memaparkan, Jumat (24/10/2025).

Direktur Eksekutif AFPI, Yasmine Meylia, menambahkan bahwa pinjaman daring memiliki prospek penting untuk membuka akses pembiayaan bagi segmen yang belum terlayani perbankan.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang layanan pinjaman daring dan risiko terkait.

“Dengan edukasi, transparansi dan penyaluran bertanggung jawab, UMKM bisa memanfaatkan pinjaman daring secara berkelanjutan,” ucap Yasmine.

Solusi GrabModal dari OVO Finansial

Menanggapi tantangan pendanaan tersebut, Direktur Utama OVO Finansial, Riady Nata, menegaskan pihaknya percaya setiap pelaku usaha berhak mendapatkan kesempatan tumbuh.

Untuk itu, OVO Finansial menghadirkan layanan GrabModal, yakni akses pinjaman mudah, cepat, dan tanpa jaminan bagi mitra penjual (merchant) dan pengemudi di aplikasi Grab seluruh Indonesia.

GrabModal, jelas Riady, menawarkan berbagai keunggulan, di antaranya: berizin dan diawasi OJK; tanpa jaminan dengan risiko terukur karena memanfaatkan profiling mitra ekosistem Grab; serta biaya yang transparan tanpa biaya administrasi atau denda keterlambatan.

“Keunggulan lain untuk cicilan dipotong otomatis dari penghasilan harian mitra sehingga memudahkan dalam pemenuhan kewajiban pembayaran,” ucapnya.

Riady menandaskan, melalui GrabModal, OVO Finansial ingin menjadi mitra yang mendorong kemajuan UMKM dengan dukungan finansial sehat dan berkelanjutan.

“Visi kami menciptakan ekosistem pembiayaan digital inklusif, sehingga setiap pelaku usaha memiliki akses sama atas modal usaha,” ujarnya.

Salah satu mitra merchant Grab, Firza, yang menjual roti bakar di Bandung, Jawa Barat, mengaku GrabModal sangat membantu usahanya.

“Berkat akses pendanaan mudah, usaha saya kini menambah variasi menu, operasional lancar dan omzet pun meningkat,” ucap Firza.

Laporan: Marsianus | Editor: Kristoforus

Berita Terkait

Top