Anggaran Terbatas, Bapanas Beri Sinyal Hentikan Bantuan Beras Gratis pada 2026

JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberi sinyal kuat bahwa program bantuan pangan berupa beras gratis 10 kg per bulan akan dihentikan mulai tahun 2026. Alasan utamanya adalah keterbatasan anggaran yang dialokasikan kepada Bapanas.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa dengan pagu indikatif anggaran untuk tahun 2026 yang hanya sebesar Rp 233,29 miliar, maka program bantuan pangan beras kemungkinan besar tidak dapat dilanjutkan.
“Dengan anggaran yang ada saat ini, kemungkinan besar program bantuan pangan beras gratis tidak akan berlanjut di tahun 2026,” kata Arief.
Sebagai gantinya, pemerintah berencana untuk fokus pada program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Melalui program ini, beras tidak akan diberikan secara gratis, namun akan dijual kepada masyarakat dengan harga terjangkau di bawah harga pasar.
Program bantuan beras gratis yang dimulai sejak 2023 telah menjadi salah satu instrumen penting pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah dan mengendalikan inflasi. Penghentian program ini dikhawatirkan dapat menimbulkan gejolak.
Pengamat pertanian, Khudori, memperingatkan bahwa penghapusan bantuan ini berisiko menyebabkan kekacauan di sektor perberasan nasional. Ia merujuk pada pengalaman sebelumnya saat terjadi krisis akibat dampak perang Rusia-Ukraina dan El Nino, di mana stabilitas pasokan dan harga menjadi sangat rentan.
“Penghentian program ini bisa memicu guncangan serius jika tidak diantisipasi dengan baik,” ujarnya.
Meskipun sinyal penghentian sudah kuat, Bapanas menyatakan masih berupaya agar program ini dapat terus berjalan. Arief menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp 22,53 triliun untuk tahun 2026.
Jika usulan tersebut disetujui, dana tambahan akan digunakan untuk melanjutkan tiga program utama: bantuan pangan beras gratis, program SPHP, dan bantuan untuk korban bencana alam.
“Kami masih berharap ada penambahan anggaran. Jika disetujui, ada kemungkinan program bantuan pangan gratis bisa dilanjutkan,” tutup Arief.
Laporan: Marianus | Editor: Kristoforus