Brantas Abipraya Siapkan Program Pengolahan Sampah sebagai Wujud Peduli Lingkungan

pranusa.id May 18, 2024

FOTO: Ilustrasi Pengelolaan Sampah.

Laporan: Mariano Lejap | Editor: Jessica C. Ivanny

PRANUSA.ID– Lebih dari sekadar membangun infrastruktur, PT Brantas Abipraya (Persero) menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), BUMN konstruksi ini meluncurkan program pengelolaan sampah.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Brantas Abipraya tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur yang unggul, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang berintegritas.

Hal ini ditekankan oleh Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya, Tumpang Muhammad.

“Peran kontribusi Perusahaan khususnya pada aspek lingkungan yang berkelanjutan sangatlah penting,” ujarnya.

“Dalam bidang jasa konstruksi, tentunya Brantas Abipraya sangat memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan terutama dalam mengerjakan proyek-proyek infrastruktur nasional, seperti bendungan, jalan, jembatan dan gedung/bangunan,” lanjut dia.

Ditambahkan Tumpang Muhammad, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi sudah menjadi prioritas Brantas Abipraya dalam memperhatikan aspek lingkungan yang berkelanjutan.

Lewat program TJSL, Brantas Abipraya mempersiapkan program pengolahan sampah. Program ini merupakan praktik daur ulang dari sampah plastik dengan inovasi teknologi menggunakan mesin untuk mendaur sampah plastic tersebut.

Kegiatan ini akan dilakukan uji coba perdana di Kelurahan Cipinang Cempedak dengan spesifik mengumpulkan sampah plastik di lingkungan sekitar kelurahan untuk kemudian di daur ulang menggunakan mesin daur ulang.

Vending machine, mesin pengolah sampah plastik yang digunakan adalah platform digital dimana sampah plastik yang terkumpul akan ditukarkan menjadi Poin bernilai rupiah, kemudian sampah plastik tersebut didaur ulang dan diubah menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (“Re-PSF”), benang dan kain.

Proses tersebut akan menghasilkan Eco-friendly fiber dan kain daur ulang yang memenuhi semua standar kualitas tinggi untuk produksi bantal, boneka, tempat tidur, karpet, furniture, interior otomotif dan produk non-woven atau woven.

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Kukuhkan 2.462 PPPK Paruh Waktu, Bupati Ketapang: Jadilah Agen Perubahan Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi mengukuhkan 2.462 pegawai baru…
Harga Emas Galeri 24 dan UBS Kompak Melonjak, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
JAKARTA – Tren positif harga emas kembali terlihat pada perdagangan…
Dugaan Pidana: KPK Endus 60 LHKPN Pejabat Terindikasi Korupsi
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap temuan mengejutkan…
Dunia Merugi Rp1.800 Triliun, 2025 Jadi Tahun Termahal Akibat Bencana Iklim
JAKARTA – Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu periode dengan…
Sempat Dirawat, Nadiem Makarim Dinyatakan Sehat Jelang Sidang Kasus Chromebook
JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08