
LABUAN BAJO — pencarian terhadap warga negara asing asal Spanyol yang menjadi korban karamnya kapal wisata KM Putri Sakinah di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Insiden tersebut terjadi pada Jumat, 26 Desember 2025. Akibat kecelakaan itu, empat WNA dilaporkan terjatuh ke laut, yakni Martin Carreras Fernando, pelatih Tim B Wanita Valencia CF, bersama tiga orang anaknya.
Memasuki hari keempat pencarian, Senin pagi, 29 Desember 2025, tim SAR menemukan satu jenazah perempuan di sekitar lokasi kejadian. Informasi penemuan itu diterima sekitar pukul 06.05 WITA.
Kepala Kantor SAR Maumere selaku SAR Mission Coordinator, Fathur Rahman, mengatakan posisi jenazah ditemukan tidak jauh dari titik dugaan kapal tenggelam.
“Tim menerima informasi pada pukul 06.05 WITA bahwa satu korban jenazah ditemukan, kurang lebih satu nautical mile dari lokasi diduga kapal mengalami karam atau tenggelam,” ujarnya.
Jenazah tersebut kemudian dievakuasi menuju Pelabuhan Labuan Bajo sebelum dibawa ke RSUD Labuan Bajo untuk proses identifikasi lebih lanjut.
“Korban dievakuasi ke Pelabuhan Labuan Bajo dan dibawa menuju RSUD Labuan Bajo,” tambah Fathur.
Sehari sebelumnya, tim SAR juga menemukan sebuah pelampung yang diduga milik KM Putri Sakinah. Temuan itu diyakini berkaitan dengan lokasi karamnya kapal dan menjadi petunjuk tambahan dalam operasi pencarian.
KM Putri Sakinah diketahui membawa 11 orang penumpang, terdiri dari keluarga Martin Carreras Fernando, empat anak buah kapal, serta seorang pemandu wisata. Kapal tersebut tenggelam di perairan Selat Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, setelah diterjang gelombang setinggi sekitar 1,5 meter dalam kondisi mesin mati.
Dari peristiwa tersebut, tujuh orang berhasil selamat. Mereka di antaranya istri dan satu anak Martin Carreras Fernando, serta seluruh ABK dan pemandu wisata.
Sesuai prosedur yang berlaku, operasi pencarian korban akan berlangsung selama tujuh hari dengan evaluasi harian. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan keselamatan seluruh personel SAR.
Sementara itu, otoritas kesyahbandaran menetapkan penutupan sementara aktivitas pelayaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo.
Penutupan diberlakukan sejak 26 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026 atau sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Laporan: Judirho | Editor: Arya