Hari Perdamaian, Gerakan “Green within You 2025” Ajak Masyarakat Bertindak untuk Bumi | Pranusa.ID

Hari Perdamaian, Gerakan “Green within You 2025” Ajak Masyarakat Bertindak untuk Bumi


FOTO: Caption foto: 20 orang perwakilan dari komunitas dan lembaga membacakan seruan aksi lingkungan

YOGYAKARTA– Bertepatan dengan Peringatan Hari Perdamaian Internasional, sejumlah komunitas, akademisi, dan lembaga di Yogyakarta menyuarakan “Seruan Aksi Festival Lingkungan Green within You 2025”.

Gerakan ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap krisis iklim yang dampaknya semakin nyata dirasakan.

Melalui seruan ini, para inisiator mengajak seluruh elemen masyarakat—mulai dari individu, komunitas, universitas, pelaku usaha, hingga pemerintah untuk bersatu padu melakukan pertobatan ekologis.

“Ini adalah panggilan untuk menyalakan kesadaran, menumbuhkan gerakan, dan mendorong cara hidup yang selaras dengan alam,” demikian bunyi pernyataan dalam siaran pers tersebut.

Seruan aksi ini merangkum sepuluh poin utama yang menjadi fondasi gerakan, di antaranya adalah:

  • Bangun dari diam: Mari menyadari bahwa bumi kita sedang berteriak, krisis iklim
    bukan bayangan jauh, tapi nyata di depan mata.
  • Buka mata hati: Mari melihat sampah, polusi, dan hilangnya ruang hijau bukan
    sebagai kewajaran, tapi tanda bahaya yang harus diwaspadai.
  • Suara bersama: Mari membangkitkan energi kolektif, karena perubahan bukan
    pekerjaan satu orang, melainkan kita semua.
  • Rawat pengetahuan: Mari belajar, berbagi, dan menyebarkan ilmu tentang
    teknologi dan gaya hidup ramah lingkungan ke lingkaran kita, mulai dari keluarga
    hingga masyarakat.
  • Tumbuhkan aksi kecil: Mari membawa tas kain, hemat energi listrik, pilih pangan
    lokal, gunakan transportasi minim jejak karbon, olah sampah organik, minimalisir
    sampah plastik, dan tanam pohon, gerakan sederhana yang bisa berakar kuat jika
    dilakukan bersama.
  • Jembatani komunitas: Mari menyatukan individu, komunitas, universitas, pelaku
    usaha, dan pemerintah dalam kolaborasi hijau yang berkelanjutan.
  • Berdayakan generasi muda: Mari mendorong anak-anak muda menjadi pionir,
    kreator, dan pemimpin dalam gerakan lingkungan.
  • Ruang hidup yang adil: Mari mengupayakan kota, desa, dan seluruh ruang
    bersama menjadi tempat yang nyaman, sehat, dan hijau untuk membangun
    komunitas warga.
  • Hidupkan Ekonomi Sirkular: Tinggalkan pola lama ambil–pakai–buang. Limbah
    bukan akhir, melainkan awal dari nilai baru. Setiap produk dapat dirancang ulang,
    diperbaiki, atau didaur ulang untuk menciptakan siklus yang tak terputus,
    membuka peluang ekonomi hijau yang melahirkan lapangan kerja baru, inovasi
    usaha kreatif, dan pemberdayaan komunitas lokal. Dengan sirkularitas, kita tidak
    sekadar menjaga bumi, tapi juga menumbuhkan ekonomi yang adil, inklusif, dan
    berkelanjutan.
  • Rayakan kehidupan: Mari hidup selaras dengan alam bukan sebagai beban, tapi
    sumber kegembiraan dan energi yang menumbuhkan masa depan.

Yogyakarta, 21 September 2025 pada Hari Peringatan International Day of Peace

Seruan aksi ini disuarakan oleh:

  • Warna Kopi, serta Para Petani dan Pecinta Kopi
  • BPTH Wilayah III Yogyakarta: Bp . Maman Sulaeman, S.Hut
  • Perangkat desa Gondanglutung, Donoharjo, Sleman: Bp Singgih Utomo dan kawan-kawan
  • Prof. Dr. rer. soc. Masduki, SAg., M.Si. Kepala Pusat Studi Agama dan Demokrasi UII (diwakilkan oleh Bapak Jalaluddin Rizqi Mulia, S.Hub.Int.) dan rekan-rekan PSAD UII
  • Dr. Ir. Chandra Dewi Kurnianingtyas, S.T., M.T. selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknologi Industri (diwakilkan oleh Ir. Lenny Halim, M.Eng.,) dan rekan-rekan Senat Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Dra. L. Indah Murwani Y., M.Si selaku Kepala Program Studi Biologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Hendra Michael Aquan, S.Si., MEnvMgmt. Kepala Pusat Studi Lingkungan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan rekan-rekan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
  • Anton Jason, Pandita Muda dari Pusdiklat Sukhavati Maitreya
  • Suster Hetti dari Biara SCMM
  • Pendeta Kristi dari Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman
  • Mohammad Abdul Azis Taufiq Hirzi dari perwakilan tokoh Agama Islam

Serta rekan-rekan dari berbagai komunitas dan lembaga, diantaranya: SAMI, GUSDURIAN, LOQUI, Ruang Obrol, Kuratoru, JAGADIJO, Komunitas Pecinta Sungai Sleman, JAMPIKLIM, Trash Hero, Arupa, WALHI, Mapala Diploma Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi UGM, Kucing UGM, HIMMPAS UGM, dsb,.

Berita Terkait

Top