Hotman Ungkap Alasan Nadiem Pilih Chromebook Buat Pengadaan Laptop

PRANUSA.ID – Kuasa hukum Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, membeberkan alasan kliennya memilih Chromebook dalam proyek pengadaan laptop untuk sekolah pada periode 2019–2022 ketika masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/9/2025), Hotman menjelaskan bahwa pertimbangan utama adalah efisiensi biaya sistem pengelolaan perangkat. Menurutnya, lisensi Chrome Device Management dari Google hanya dikenakan biaya sekitar US$30 per unit dan berlaku sekali seumur hidup.
“Kalau dibandingkan harga device management ini dengan Windows. Windows jauh lebih mahal harga hidup kalau Windows harganya US$ 200 sampai US$ 230 dolar itu pun per 3 tahun,” kata Hotman.
Chrome Device Management sendiri merupakan sistem terpusat yang memungkinkan administrator IT sekolah mengatur Chromebook, mulai dari instalasi aplikasi hingga pembatasan konten. “Itu bisa mengontrol di mana para murid tidak bisa nonton video porno dan sebagainya,” ujarnya.
Selain soal lisensi, Hotman menambahkan harga perangkat juga mengalami penurunan dalam proses pengadaan. Jika pada awalnya satu unit dibanderol Rp6.499.000, pada periode 2021–2022 harganya turun menjadi Rp5,8 juta.
“Dari Rp 6.499.000 menjadi Rp 5.800.000 berkurang hampir Rp 700.000. Cuma setiap laptop berbeda-beda tapi semuanya terjadi penurunan. Ini hasil audit dari BPKP, inilah dasarnya BPKP mengatakan tidak ada hal-hal signifikan mempengaruhi memengaruhi penentuan anggaran itu ada di auditnya,” jelasnya.
Sebelumnya, pada Juni 2025, Nadiem juga sempat memberi penjelasan mengenai pemilihan Chromebook. Ia menekankan bahwa keputusan tersebut berdasarkan kajian internal kementerian terkait harga, spesifikasi, serta keamanan penggunaan.
“Mohon rekan media mengingat bahwa ini adalah untuk fungsi pendidikan. Di mana keamanan murid-murid dan guru-guru kita menjadi prioritas di Kemendikbutristek, dan salah satu hal terpenting dari kajian tersebut adalah kontrol terhadap aplikasi yang bisa ada di dalam Chromebook,” kata Nadiem saat itu. (*)
Laporan: Severinus | Editor: Arya