Korban Jiwa Tembus 916 Orang, Tiga Provinsi di Sumatera Dilanda Bencana Terburuk dalam Satu Dekade | Pranusa.ID

Korban Jiwa Tembus 916 Orang, Tiga Provinsi di Sumatera Dilanda Bencana Terburuk dalam Satu Dekade


FOTO: Kondisi bencana banjir bandang yang melanda Provinsi Aceh dan Sumatera yang menimbulkan korban jiwa yang begitu besar. (Dok. Pemkab Aceh Barat Daya)

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data dampak bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatera.

Hingga Minggu (7/12/2025), angka kematian dilaporkan melonjak drastis mencapai 916 jiwa, sementara 274 warga lainnya masih dinyatakan hilang di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Bencana yang disebut sebagai yang terburuk dalam satu dekade terakhir ini telah melumpuhkan 52 kabupaten dan kota.

Dampaknya memicu gelombang pengungsian massal dengan total 845.000 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Rincian pengungsi terbesar berada di Provinsi Aceh dengan jumlah 795.700 jiwa, disusul Sumatra Utara sebanyak 34.900 jiwa, dan Sumatra Barat sebanyak 14.700 jiwa.

Selain korban jiwa, kerusakan infrastruktur tercatat sangat masif. Lebih dari 105 ribu rumah warga dilaporkan rusak.

Kehancuran juga menimpa fasilitas vital, di mana 405 jembatan putus, 697 sekolah rusak, serta 199 fasilitas kesehatan dan 420 rumah ibadah terdampak.

“Di tengah situasi sulit ini, mari saling menguatkan dan memastikan bantuan menjangkau mereka yang paling membutuhkan,” ujar perwakilan BNPB, Minggu (7/12/2025).

Pemulihan Layanan Kesehatan

BNPB melaporkan bahwa sektor kesehatan mulai berangsur pulih. Di Aceh, layanan telah dibuka kembali di tiga rumah sakit dan 55 Puskesmas. Di Sumatra Utara, 15 rumah sakit dan 25 Puskesmas sudah beroperasi, sementara fasilitas kesehatan di Sumatra Barat dilaporkan telah kembali normal.

Untuk mendukung operasional krusial, BNPB bekerja sama dengan PLN dan TNI-Polri mengirimkan genset berkapasitas 250 kWh ke RSUD di Takengon, Aceh Tengah, dan RSUD Muda Sedia di Aceh Tamiang.

Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, menyambut baik langkah pemulihan listrik ini.

Menurutnya, kesiapan fasilitas kesehatan sangat vital untuk menghadapi potensi wabah penyakit pascabencana.

“Pascabanjir pasti banyak penyakit yang akan menyerang masyarakat kita. Sehingga dengan dibukanya fasilitas ini, bisa menjadi sarana kesehatan yang dapat diakses masyarakat,” ujar Armia saat memantau pembersihan RSUD.

BNPB memastikan distribusi logistik berupa makanan pokok, obat-obatan, dan pakaian terus bergerak menembus titik-titik terisolasi.

Penanganan kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia menjadi prioritas utama di setiap posko pengungsian.

Laporan: Judirho | Editor: Arya

Berita Terkait

Top