Momen Megawati Difitnah Tolak Jabat Tangan Kaesang

Laporan: Severinus THD | Editor: Jessica C. Ivanny

PRANUSA.ID–  Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menjadi korban hoaks melalui potongan video yang tersebar melalui akun TikTok milik partai PSI. Akibatnya, Megawati menjadi bulan-bulanan di kolom komentar akun TikTok PSI.

Potongan video tersebut memperlihatkan Ketua Umum PSI, Kaesang Pengarep, sungkem di depan Megawati dan terlihat berbicara sebentar pada momen pengundian nomor urut capres-cawapres di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa kemarin (14/11/2023).

Namun, potongan video tersebut justru digoreng oleh beberapa pihak, mulai dari akun-akun diduga buzzer, hingga oknum publik figur dengan narasi bahwa Megawati menolak bersalaman dengan Kaesang.

Salah satunya adalah akun atas nama Latif Khan meng-upload sebuah video momen serupa yang menarasikan Gibran dan Kaesang ketika sungkem ditolak Megawati.

“Momen Kaesang dan Gibran sungkem ke Megawati tapi tidak di salami, sesombong itu kah Megawati,” tulis akun tersebut.

Tak berselang lama setelah viral di TikTok, akun resmi PSI lantas menghapus video tersebut dari postingan.

Terungkap pula fakta melalui video lain pada acara yang sama, Megawati menerima jabat tangan dari Kaesang termasuk Gibran Rakabuming Raka.

Gibran sendiri ikut membantah tuduhan terkait Megawati menolak jabat tangan.

“Tidak ada penolakan. Jangan percaya dengan hoaks seperti itu,” kata Gibran, Rabu (15/11/2023).

Putra sulung presiden Jokowi tersebut mengatakan bahwa Megawati justru menyambut baik dirinya. Ia mengatakan hal tersebut serupa ketika Prabowo hingga Kaesang mengajak Megawati bersalaman.

“Beliau sangat baik. Masih menerima kami. Saya, Kaesang, Pak Prabowo, tidak ada yang namanya penolakan,” tegasnya.

Gibran menegaskan suasana yang terjalin selama pertemuan para elit politik berlangsung sangat cair. Mereka bahkan sempat menikmati hidangan nasi liwet bersama.

“Sebelum acara kemarin, semuanya makan nasi liwet dan suasananya sangat cair. Tidak ada yang namanya penolakan,” ujarnya.