Terima Kasih Guru
PRANUSA.ID — Sekitar satu bulan silam, kabar tewasnya guru akibat ditikam siswanya sendiri sempat mengguncang dunia maya dan menghebohkan publik. Dilansir dari tribunnews, guru tersebut bernama Alexander Werupangkey. Ia mengajar di SMK Ichthus dan meninggal saat menginjak usia 54 tahun.
Beranjak dari peristiwa tersebut, sungguh sangat memprihatinkan melihat masih ada siswa yang tega membunuh gurunya sendiri. Padahal guru yang bagai orang tua kedua bagi kita seharusnya dihormati dan disayangi layaknya kita menyayangi keluarga kita.
Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara pernah mengatakan bahwa guru adalah seorang pejuang tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa.
Hal ini berarti bahwa segala bentuk perjuangan guru dalam mentransfer ilmu lewat pengajaran kepada kita adalah sebuah pengorbanan tulus tanpa mengharap adanya imbalan sedikit pun.
Oleh karena itu, kita tidak akan pernah dapat membayar setiap tetes keringat mereka dengan materi atau hadiah, sebab semua pengorbanan mereka terlalu berharga dan mulia.
Hari ini pula bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI). Perayaan hari guru nasional mestinya dijadikan momen refleksi bagi kita, para siswa, untuk mengenang kembali jasa para pahlawan, terkhusus pahlawan dalam bidang pendidikan. Eloknya kita berterima kasih kepada para guru yang telah berjuang dalam mendidik kita hingga menjadi manusia berkarakter dan cerdas.
Kita yang tak luput dari kesalahan eloknya meminta maaf kepada para guru atas segala kenakalan, kemalasan, kebohongan yang diiringi dengan tekad untuk membenahi diri menjadi siswa yang lebih baik dan berjanji menjadi manusia sukses dan rendah hati.
Terima kasih dan selamat hari guru !
Penulis: Cornelia
