100% Koperasi Merah Putih di Bengkayang Aktif, Bupati: Tantangan Berikutnya Operasional Bisnis

BENGKAYANG – Kabupaten Bengkayang berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan mencapai 100 persen aktivasi akun untuk seluruh Koperasi Desa (KOPDES) Merah Putih di wilayahnya. Meski demikian, Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, menegaskan bahwa tantangan sebenarnya baru dimulai, yaitu memastikan koperasi-koperasi tersebut segera beroperasi dan menggerakkan ekonomi desa.
Capaian aktivasi 100 persen ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Pengawas Koperasi Ahli Madya Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar, Ir. Evi Theodora Agustina Silalahi, menyebut prestasi Bengkayang sebagai contoh bagi kabupaten lain.
“Prestasi membanggakan ditunjukkan oleh Kabupaten Bengkayang karena seluruh Koperasi Desa di wilayah ini sudah 100 persen melakukan aktivasi akun. Ini menjadi contoh bagi kabupaten lain,” ujar Evi di Bengkayang.
Secara keseluruhan, dari 2.143 Koperasi Merah Putih yang terbentuk di Kalbar, baru 1.724 yang telah melakukan aktivasi akun.
Menanggapi pencapaian ini, Bupati Sebastianus Darwis mengingatkan bahwa aktivasi akun hanyalah langkah awal. Menurutnya, tantangan terbesar adalah tahap selanjutnya.
“Dari 124 Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk di Bengkayang, seluruhnya sudah aktif secara administrasi. Tantangan ke depan adalah bagaimana koperasi ini segera beroperasi dan menggerakkan ekonomi desa,” katanya.
Ia mendorong seluruh pengurus koperasi untuk menjalin kerja sama dengan perbankan dan mengelola usahanya secara profesional agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dukungan untuk program ini juga datang dari tingkat pusat. Anggota DPR RI, Yuliansyah, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan program yang merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 ini berjalan sukses.
“Pemerintah pusat perlu bekerja bersama daerah untuk memastikan program Koperasi Merah Putih benar-benar berjalan dan berdampak bagi masyarakat,” kata Yuliansyah.
Pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan agar koperasi-koperasi baru ini dapat berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi instrumen ekonomi baru yang memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.
Laporan: Marianus