Gubernur Kalbar Umumkan Masuk Sekolah Tatap Muka 1 Agustus 2020

pranusa.id July 21, 2020

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.

PRANUSA.ID — Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menyebut pihaknya telah mulai menyusun aturan atau kebijakan penerapan sekolah tatap muka pada 1 Agustus mendatang.

Namun, masa uji coba tersebut memiliki syarat tertentu, yaitu para guru dan murid harus melakukan tes cepat atau rapid test terlebih dahulu.

“Saya tetap akan melakukan rapid test, mungkin sampel 2.000 serta PCR guru-guru. Kita akan lihat, kalau tingkat reaktif dibawah tiga persen maka sekolah silakan,” kata Midji kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).

Setelah para siswa mulai masuk ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka, mereka harus uji sampling lagi secara berkala.

“Misalnya, sebulan uji lagi, bulan berikutnya uji lagi. Sehingga saat sudah masuk sekolah dan ditemukan satu kasus saja di sekolah positif maka sekolah harus ditutup kembali,” ujar dia.

Seperti diketahui, Kalbar saat ini menjadi daerah dengan angka kesembuhan pasien Covid-19 tertinggi. Bahkan, di beberapa daerah sudah memasuki zona hijau.

Namun, Midji mengingatkan semua harus tetap waspada untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona atau Covid-19.

“Walaupun kita sudah zona hijau beberapa daerah tingkat kesembuhan tertinggi di Indonesia mencapai 97 persen, tidak boleh lengah dan harus tetap waspada,” jelas dia.

Sejauh ini, pihaknya masih dalam proses menyusun prosedur tetap (protap) belajar tatap muka yang rencananya digelar pada 1 Agustus mendatang.

Tahap awal itu hanya diperuntukkan bagi siswa kelas tiga saja. “Kelas 3 SMA, 3 SMP dan Kelas 6 SD itulah yang kita wacanakan masuk 1 Agustus mendatang,” imbuh Midji.

Sementara itu, bagi siswa kelas 1-2 SMP dan SMA, serta kelas 1-5 SD masih menunggu perkembangan yang ada. Dia juga menegaskan PAUD dan TK jangan dipaksakan masuk sekolah tatap muka.

Midji meminta pihak sekolah untuk mempersiapkan diri dengan protokol kesehatan sehingga nantinya dapat berjalan lancar.

Sebagai informasi, kebijakan belajar daring telah dimulai sejak awal Maret 2020 lalu. Sudah sekitar lima sampai enam bulan peserta didik belajar dari rumah dalam rangka memutuskan mata rantai penularan Covid-19.

(Cornelia)

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Kukuhkan 2.462 PPPK Paruh Waktu, Bupati Ketapang: Jadilah Agen Perubahan Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi mengukuhkan 2.462 pegawai baru…
Harga Emas Galeri 24 dan UBS Kompak Melonjak, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
JAKARTA – Tren positif harga emas kembali terlihat pada perdagangan…
Dugaan Pidana: KPK Endus 60 LHKPN Pejabat Terindikasi Korupsi
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap temuan mengejutkan…
Dunia Merugi Rp1.800 Triliun, 2025 Jadi Tahun Termahal Akibat Bencana Iklim
JAKARTA – Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu periode dengan…
Sempat Dirawat, Nadiem Makarim Dinyatakan Sehat Jelang Sidang Kasus Chromebook
JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08