Produk dan Layanan Otomasi Jaringan Hitachi Energy Jadi Pemasok Terdepan Dunia
Zurich— Hitachi Energy menegaskan dominasinya sebagai pemain utama di pasar otomasi jaringan global untuk utilitas transmisi dan distribusi tenaga listrik. Hal ini tercatat dalam laporan terbaru “Grid Automation Global Market Study 2024–2029” yang dirilis oleh lembaga riset independen ARC Advisory Group.
Dalam laporan tersebut, Hitachi Energy dinilai unggul berkat portofolio lengkap yang mencakup solusi otomasi jaringan untuk memodernisasi dan mengoptimalkan sistem kelistrikan. Inovasi ini membantu utilitas listrik di seluruh dunia mentransformasi jaringan tradisional menjadi sistem yang lebih andal, efisien, dan tangguh — siap menghadapi tantangan lanskap energi yang terus berubah.
Temuan ini turut ditegaskan oleh Richard Rys, Direktur Konsultasi di ARC Advisory sekaligus peneliti utama untuk otomasi jaringan. Ia menekankan bahwa otomasi jaringan kini menjadi elemen vital dalam mengoperasikan dan memelihara sistem kelistrikan modern.
“Analisis pangsa pasar kami yang luas terhadap pemasok di ranah yang sangat kompetitif ini menempatkan Hitachi Energy di puncak daftar. Kami percaya warisan mendalam perusahaan di sektor energi, keahlian domain yang luas, ragam dan kedalaman solusi terintegrasi mereka, serta fokus kuat pada digitalisasi dan kemampuan AI/ML akan terus mendorong kepemimpinan mereka di industri,” ujarnya sebagaimana rilis yang diterima Pranusa.ID pada Selasa (30/9/2025).
Dalam laporan tersebut, solusi otomasi jaringan Hitachi Energy hadir dengan cakupan yang luas: mulai dari grid control and management, outage management, hingga perangkat berbasis AI. Inovasi ini juga diperkuat oleh infrastruktur komunikasi nirkabel dan berkabel serta remote terminal unit (RTU), yang secara terpadu mendukung pelanggan menghadapi tantangan energi melalui pendekatan berbasis data.
Mengomentari dinamika pasar, Managing Director, Business Unit Grid Automation di Hitachi Energy Massimo Danieli, mengungkapkan pasar otomasi jaringan berada di persimpangan: elektrifikasi global yang pesat dan tekanan transisi energi yang menuntut kemampuan baru dari jaringan listrik. Menurutnya, masa depan jaringan listrik bergantung pada percepatan inovasi digital dan kemampuan baru.
“Sebagai pemimpin pasar, kami bangga bekerja sama dengan pelanggan dan pelaku industri untuk menghadirkan solusi canggih yang memodernisasi infrastruktur jaringan, meningkatkan ketahanan, dan mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih bersih,” jelasnya.
Danieli menambahkan, teknologi otomasi jaringan Hitachi Energy dirancang untuk mendukung setiap tahap siklus hidup energi. Dari perencanaan dan pembangunan hingga pemantauan waktu nyata, kontrol dan proteksi, serta operasi pemeliharaan dan perdagangan, solusi ini memastikan kinerja jaringan yang lebih aman, andal, dan berkelanjutan.
Laporan terbaru menyoroti adanya pertumbuhan signifikan pada perangkat lunak, perangkat keras, dan layanan otomasi jaringan. Dorongan utama datang dari perubahan komposisi pembangkit listrik, kehadiran teknologi penyimpanan energi, serta struktur pasar baru seperti pembangkit listrik virtual dan mekanisme demand response.
Pertumbuhan paling pesat terjadi di kawasan yang sedang membangun jaringan baru atau melakukan modernisasi skala besar. Upaya ini kerap dipicu oleh kebutuhan peningkatan kapasitas maupun pemulihan infrastruktur akibat cuaca ekstrem dan konflik yang merusak sistem distribusi listrik.
ARC Advisory Group, firma riset dan penasihat teknologi di bidang industri, energi, dan infrastruktur, secara rutin merilis studi pasar otomasi jaringan sejak 2021. Laporan ini menggabungkan analisis pasar terkini, proyeksi teknologi lima tahun ke depan, serta pemetaan pangsa pasar pemasok global, dengan fokus pada utilitas transmisi dan distribusi yang memasok listrik ke sektor komersial, industri, hingga residensial. Studi ini menelaah perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan utama yang digunakan untuk mengotomasi jaringan — dari pusat kontrol sentral operator jaringan hingga tepi jaringan distribusi.
(Rilis/Editor: Thomas Sembiring)