
VATIKAN – Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Leo XIV, menyampaikan pesan Natal yang sarat dengan seruan kemanusiaan dalam pidato Urbi et Orbi pertamanya dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (25/12/2025).
Dalam momen sakral tersebut, Paus mengecam keras krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Jalur Gaza dan mendesak komunitas internasional untuk tidak menutup mata terhadap penderitaan warga sipil Palestina.
Paus Leo XIV, yang terpilih menggantikan mendiang Paus Fransiskus pada Mei lalu, menyebut situasi di Gaza sebagai salah satu tragedi kemanusiaan paling mendesak di era modern.
Di hadapan ribuan jemaat yang memadati alun-alun Santo Petrus, Paus pertama asal Amerika Serikat ini mengajak dunia untuk merefleksikan nasib mereka yang hidup dalam pengungsian, ketidakpastian, dan ancaman cuaca ekstrem tanpa perlindungan memadai.
“Bagaimana mungkin kita tidak memikirkan tenda-tenda di Gaza yang selama berminggu-minggu terpapar hujan, angin, dan dingin?” ujar Paus Leo XIV dengan nada prihatin, menyoroti kondisi para pengungsi yang kian rentan di tengah musim dingin.
Selain menyoroti aspek kemanusiaan, Paus juga menegaskan kembali sikap Vatikan terkait penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Ia menekankan bahwa perdamaian jangka panjang hanya dapat dicapai melalui solusi dua negara (two-state solution), sebuah pandangan yang sebelumnya telah ia sampaikan secara tegas pada akhir November lalu.
Menurutnya, pembentukan negara Palestina yang berdaulat adalah kunci mutlak untuk mengakhiri siklus kekerasan di wilayah tersebut.
Pesan Natal tahun ini menjadi momentum penting bagi kepemimpinan Paus Leo XIV dalam menyuarakan diplomasi perdamaian.
Mantan Kardinal Robert Francis Prevost ini berharap perayaan Natal tidak sekadar menjadi ritual tahunan, melainkan titik balik bagi para pemimpin dunia untuk mengambil langkah konkret dalam menghentikan penderitaan warga sipil di wilayah konflik.
Laporan: Marsianus | Editor: Kristoforus