Situasi Keamanan Memburuk, Lebih dari 1.500 Warga Sudan Kembali Mengungsi

pranusa.id November 4, 2025

ILUSTRASI teroris. ISTIMEWA (ndtv.com).

KHARTOUM – International Organization for Migration (IOM) melaporkan bahwa situasi keamanan yang memburuk di Sudan telah memaksa lebih dari 1.500 orang mengungsi dari rumah mereka.

Data tersebut dirilis pada Minggu (2/11/2025), sebagaimana dilansir dari Bernama.

Menurut laporan IOM, gelombang pengungsian terbaru ini berpusat di dua wilayah. Sebanyak 1.205 orang meninggalkan kota Bara dan Umm Ruwaba di Kordofan Utara.

Sementara itu, 360 orang lainnya melarikan diri dari Al-Abbasiya dan Delami di Kordofan Selatan.

IOM menggunakan program Displacement Tracking Matrix untuk memantau pergerakan warga. Di Kordofan Utara, pengungsi terdiri dari 580 orang dari Bara dan 625 orang dari Umm Ruwaba.

Mereka bergerak menuju berbagai lokasi di dalam Kordofan Utara sendiri, serta beberapa menuju kota-kota di negara bagian White Nile.

Gelombang ini menambah jumlah pengungsi sebelumnya, di mana 36.625 orang sudah meninggalkan wilayah tersebut antara 26-31 Oktober.

Di Kordofan Selatan, masing-masing 180 orang melarikan diri dari Al-Abbasiya dan Delami. Perpindahan mereka didominasi ke wilayah lain di negara bagian itu dan menuju Tandalti di White Nile.

Kondisi Kemanusiaan Mendesak

IOM menekankan perlunya bantuan kemanusiaan cepat bagi pengungsi. Banyak warga meninggalkan rumah tanpa membawa barang penting, sehingga kondisi medis dan kebutuhan pangan di kamp-kamp pengungsian mulai kritis. Anak-anak dan perempuan disebut menjadi kelompok yang paling rentan.

Organisasi PBB lainnya turut memperingatkan risiko krisis kemanusiaan yang lebih luas karena kekerasan dan pertempuran bersenjata menyulitkan akses bantuan.

IOM terus memonitor pergerakan pengungsi untuk menyediakan data terkini. Laporan tersebut penting untuk membantu pemerintah dan lembaga internasional merencanakan respons kemanusiaan yang efektif.

Situasi di Sudan menunjukkan eskalasi ketegangan yang berkelanjutan, sehingga komunitas internasional diminta meningkatkan dukungan agar krisis tidak semakin memburuk.

Laporan: Severinus | Editor: Kristoforus

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Kukuhkan 2.462 PPPK Paruh Waktu, Bupati Ketapang: Jadilah Agen Perubahan Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi mengukuhkan 2.462 pegawai baru…
Harga Emas Galeri 24 dan UBS Kompak Melonjak, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
JAKARTA – Tren positif harga emas kembali terlihat pada perdagangan…
Dugaan Pidana: KPK Endus 60 LHKPN Pejabat Terindikasi Korupsi
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap temuan mengejutkan…
Dunia Merugi Rp1.800 Triliun, 2025 Jadi Tahun Termahal Akibat Bencana Iklim
JAKARTA – Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu periode dengan…
Sempat Dirawat, Nadiem Makarim Dinyatakan Sehat Jelang Sidang Kasus Chromebook
JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08