Bukan Soal Aliran Air Banjir ke Laut atau Tanah, Tapi… Ini Kata Pemprov DKI
PRANUSA.ID — Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juani menegaskan bahwa target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) adalah untuk mengurangi dan menanggulangi banjir.
Jadi menurutnya, penanggulangan banjir di DKI tidak berbicara soal aliran air yang diarahkan ke laut atau diserap tanah.
“Sebenarnya sih, bukan arahnya (air) ke situ (laut atau tanah). Target kita kurangi banjir kan banyak, macam-macam. Mulai dari pengerukan untuk tambah kapasitas air, optimalisasi pompa-pompa,” kata Juaini dalam keterangannya, Jumat (6/11/2020).
Menanggapi drainase vertikal Anies, Juaini mengatakan penanggulangan banjir bisa saya mengarahkan aliran air ke penampungan waduk dan menyerap ke tanah dengan metode sumur resapan.
Menurutnya dengan menampung sebagian air di waduk, maka aliran air ke laut tidak akan terlalu banyak.
“Mungkin kalau pakai sumur resapan vertikal, drain keserap. Kalau ada turun dari hulu, banjir kiriman, kita tampung di waduk,” imbuh dia.
“Kesiapsiagaan kita, kan standby 24 jam. Penanggulangan itu mau nanti bagaimana kan ada masing-masing bagian,” ungkapnya.
Untuk diketahui, drainase vertikal yang merupakan salah satu program Anies ini lebih menekankan pada pengembalian air hujan ke dalam tanah sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya banjir.
“Tanah kita tak lagi terbuka menangkap air hujan. Tanah kita tertutup oleh aspal, bangunan rumah, dan gedung, sehingga air yang diturunkan dari langit tak masuk ke bumi kita,” kata Anies di Jakarta pada Selasa (20/11/2018).
“Kita halangi air itu dari masuk ke bumi, apa dampaknya? Manusia merasakan dari tahun ke tahun hadirnya limpahan air yang kita sebut dengan banjir. Karena itu, mulai tahun ini, kita memulai gerakan untuk mengembalikan air hujan ke dalam bumi,” tegasnya.
(Crn/Pranusa)
