JK Singgung Kejatuhan Soekarno-Soeharto dan Masa Jabatan Presiden | Pranusa.ID

JK Singgung Kejatuhan Soekarno-Soeharto dan Masa Jabatan Presiden


Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. (Foto: Pikiran Rakyat)

Penulis: Marsianus N.Nggoi
Editor: Jessica C. Ivanny

PRANUSA.ID — Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung sejarah kejatuhan Presiden pertama RI Soekarno dan Presiden kedua RI Soeharto.

Hal itu diutarakannya saat menghadiri acara puncak milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Sabtu (20/5).

JK awalnya mengatakan bahwa partai didirikan untuk memfasilitasi aspirasi rakyat.

Namun, JK menilai tujuan tersebut berubah seiring perkembangan zaman.

“Zaman kemerdekaan Bung Karno karena banyak partai kemudian disederhanakan dengan prinsip Nasakom, nasional agama dan komunis,” kata JK.

“Soeharto menyulap banyak partai jadi tiga partai. Demokrasi yang dipimpin itu membuat partai saya (Golongan Karya) selalu menang,” ujarnya.

Hingga akhirnya, kemunculan aksi unjuk rasa dari masyarakat berbuntut pada reformasi dan dibuatlah aturan mengenai pembatasan masa jabatan presiden.

“Kenapa kita tetapkan presiden cuma 10 tahun? Pengalaman sebelumnya makin lama makin mundur pemerintahannya, maka timbul revolusi,” tuturnya.

JK menilai pentingnya keadilan dan kesejahteraan diterapkan dalam memimpin Indonesia.

Pasalnya, ia meyakini kedua hal itu adalah penyebab terjadinya mayoritas konflik dalam negeri.

“Tahun 1966 menjatuhkan Bung Karno, tahun 1998 menjatuhkan Pak Harto. Suatu kebiasaan yang kurang baik bagi satu bangsa,” ungkap dia.

Untuk itu, JK menyatakan pentingnya untuk melakukan perubahan di setiap era dengan syarat kekurangan pada zaman sebelumnya harus disempurnakan.

“Karena itulah maka ada pembatasan-pembatasan (masa jabatan presiden), siapa pun yang ingin keluar dari batasan itu, berarti melanggar kehendak rakyat,” jelasnya. (*)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top