Jokowi Didemo, Hasto PDIP Peringatkan Mahasiswa Jangan Sampai Salah Alamat
PRANUSA.ID — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (Sekjen PDIP), Hasto Kristiyanto, memperingatkan mahasiswa untuk tidak salah alamat saat melakukan aksi demo.
“Saya jadi teringat suatu lagu jangan sampai salah alamat dari Ayu Ting-Ting. Jangan sampai salah alamat,” kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (10/4).
Pasalnya, ia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berulang kali menegaskan bahwa Pemilu akan tetap digelar pada tahun 2024 mendatang.
Ia menambahkan, Jokowi juga telah menyatakan penolakannya secara tegas terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
“Presiden Jokowi sejak awal sudah menegaskan sikapnya yang senafas dengan partai yaitu untuk taat pada konstitusi,” ujar Hasto.
Meski begitu, ia mengatakan aksi demo merupakan hak konstitusional warga.
“Itu kan hak untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat. Itu diatur konstitusi,” ungkap dia.
Hasto bahkan menyinggung aksi mahasiswa pada 1998 yang membuat Soeharto lengser. Dia mengatakan dirinya juga ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut.
“Ya, saya dulu juga ikut demo menjelang Pak Harto lengser,” imbuhnya.
Sebagai informasi, aksi demonstrasi tersebut digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Saat ini, BEM SI telah mengubah titik demonstrasi mereka yang mulanya terletak di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, bergeser ke Gedung DPR.
Ihwal bergesernya lokasi demonstrasi, Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal beralasan, para mahasiswa kini ingin menuntut anggota DPR untuk taat terhadap konstitusi.
Beberapa bentuk ketaatan terhadap konstitusi yang akan mereka tuntut ialah agar anggota dewan tak mengamendemen UUD 1945 untuk menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode atau menunda pelaksanaan pemilu.
Penulis: Jessica C. Ivanny
Editor: Bagas R.
