Pengamat: Jika Ganjar Jadi Presiden, Tak Mungkin Biarkan Pembangunan Era Jokowi Mangkrak
PRANUSA.ID — Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan bahwa bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo tidak mungkin membiarkan proyek pembangunan pada era Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mangkrak atau tidak dilanjutkan.
“Mana mungkin Ganjar apabila jadi (presiden) nanti membiarkan pembangunan yang dilakukan Jokowi mangkrak. Jika mangkrak berpengaruh ke elektabilitas partai,” kata Emrus dalam keterangannya, Kamis (13/7).
Oleh karena itu, menurut Emrus, tidak mengherankan bila relawan Jokowi di pemilihan presiden (pilpres) lalu, kini ikut mendukung Ganjar untuk kontestasi Pilpres 2024.
“Para relawan Jokowi cenderung sepenuhnya mendukung Ganjar,” ujarnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menegaskan program Jokowi dalam 10 tahun memimpin Indonesia harus dilanjutkan. Menurut dia, Jokowi sudah memberikan banyak pondasi pembangunan kepada Indonesia selama 10 tahun. Mulai dari pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, pembangunan di bidang ekonomi, dan pengelolaan sumber daya alam.
Sesuai dengan jadwal KPU RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara. *(Antara/JCI)