Perkuat Keterampilan Menulis Mahasiswa, Pendidikan Sejarah USD Gelar Pelatihan Jurnalistik | Pranusa.ID

Perkuat Keterampilan Menulis Mahasiswa, Pendidikan Sejarah USD Gelar Pelatihan Jurnalistik


FOTO: Dosen, para peserta, dan pemateri dalam pelatihan jurnalistik Pendidikan Sejarah USD Tahun 2023.

PRANUSA.ID– Dalam rangka memperkuat keterampilan menulis mahasiswa, Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma (USD) mengadakan pelatihan jurnalistik pada hari Minggu, 15 April 2023, di Gedung LPPM USD dengan tema “Merdeka Berpikir Sejarah”. Peserta yang ikut dalam pelatihan adalah mahasiswa pendidikan sejarah USD angkatan 2022.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Brigida Intan Printina, M.Pd mengatakan bahwa pelatihan jurnalistik merupakan program rutin tahunan prodi. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting, bukan hanya sebatas sebagai kegiatan wajib atau formil, melainkan untuk mahasiswa itu sendiri agar dapat mempunyai keterampilan dan budaya menulis sebagai mahasiswa pendidikan sejarah.

“Ada banyak alumni yang produktif menulis baik itu buku maupun artikel di media massa. Maka, mahasiswa yang ikut dalam pelatihan edisi kali ini diharapkan dapat menjadi penerus yang terampil untuk menulis artikel di media massa baik cetak maupun noncetak dalam bidang pendidikan maupun kesejarahan,” katanya.

Pemateri yang diundang adalah Lilik Suharmaji dan Kristoforus Bagas Romualdi. Kedua pemateri tersebut merupakan alumni pendidikan sejarah USD.  Lilik Suharmaji memiliki latar belakang sebagai peneliti dan penulis sejarah yang berpengalaman dalam menghasilkan banyak karya tulis baik buku maupun artikel seputar sejarah. Sementara Kristoforus Bagas Romualdi adalah penulis muda yang banyak menghasilkan karya tulis di media massa baik cetak maupun online.

Sebagai pemateri pertama, Lilik Suharmaji memberikan beberapa trik agar karya tulis dapat dimuat di media massa. Pertama memilih topik tulisan yang tepat, kedua menentukan target pembaca, ketiga mencari literatur yang sesuai, keempat mengetahui gaya selingkung media yang dituju.

“Kelima mengadopsi ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu niteni, nirokke, nambahi,” ujarnya.

Ia pun mengatakan bahwa sangat penting bagi penulis untuk melakukan kegiatan di antaranya baca, revisi, baca, revisi.

Pemateri kedua, yakni Kristoforus Bagas Romualdi pada sesinya menekankan bahwa salah satu kekuatan yang harus dimiliki oleh mahasiswa maupun lulusan pendidikan sejarah adalah narasi. Baik itu narasi lisan maupun narasi dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu, pemuda yang pada tahun 2015 pernah mengikuti kegiatan serupa di USD, mengatakan bahwa pengembangan diri melalui kegiatan penulis sangatlah penting.

Ia pun menjelaskan bahwa dalam mengembangkan karya tulis di media massa yang biasanya dituntut adanya aktualitas dan kontekstualitas, mahasiswa dapat belajar dari prinsip-prinsip metode historis. Menurutnya, prinsip yang terdapat dalam historis dapat membantu mahasiswa untuk menemukan, mengembangkan, dan menciptakan karya tulis yang mempunyai ciri sejarah namun tanggap zaman.

Produk akhir dari kegiatan pelatihan jurnalistik ini adalah karya tulis yang dikerjakan oleh para peserta. Karya tulis tersebut akan dibimbing dan diarahkan oleh dua pemateri sehingga harapannya, karya tulis yang ada dapat terpublikasikan di media massa.

Laporan: Jessica C. Ivanny

Editor: Thom Sembiring

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top