Pesta Pangan Lokal Flores di Ende Resmi Dibuka, Wakil Bupati: Pangan adalah Warisan dan Identitas Peradaban

ENDE – Pesta Pangan Lokal dan Budaya Zona 3 Flores resmi digelar di Lapangan Pancasila Ende, pada 30 hingga 31 Oktober 2025.
Mengusung tema “Melestarikan Rasa, Menjaga Keberagaman Budaya,” kegiatan ini menarik partisipasi dari tujuh kabupaten di Flores.
Wakil Bupati Ende, Dr. Drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur NTT karena telah memilih Ende sebagai lokasi pelaksanaan festival.
“Kita patut memberikan apresiasi, atas nama Bupati dan masyarakat Kabupaten Ende kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur NTT yang telah memilih Ende sebagai tempat pesta pangan lokal dan budaya,” ungkapnya.
Wabup Dominikus menyebut penunjukan Ende sebagai tuan rumah merupakan kehormatan dan kebanggaan tersendiri.
“Tentu melalui pertimbangan yang cermat dari pemerintah provinsi karena Ende dikenal kaya akan hasil bumi dan nilai budaya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wakil Bupati Ende menekankan filosofi di balik pesta pangan tersebut.
Ia menyebut pangan bukan hanya sekadar bahan mentah, tetapi juga warisan dan identitas peradaban.
“Sesuai dengan tema melestarikan rasa dan menjaga keberagaman budaya, bahwa rasa bukan sekadar di lidah tetapi juga di hati, kemudian pangan bukan hanya bahan tetapi juga warisan dan identitas peradaban,” pungkasnya.
Wabup menambahkan, Pesta Pangan Lokal Zona 3 Flores ini adalah gerakan besar untuk meneguhkan kekuatan pangan dan budaya di wilayah Flores.
Kegiatan ini juga menjadi ruang kolaborasi lintas kabupaten untuk mempertemukan hasil bumi, karya budaya, dan semangat masyarakat.
Tujuh Kabupaten Berpartisipasi
Wakil Bupati Ende menyampaikan terima kasih kepada ketujuh kabupaten yang turut hadir, yakni Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sikka, dan Kabupaten Flores Timur.
“Melalui kegiatan ini kita mau menunjukkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya dibangun oleh satu daerah tetapi oleh seluruh kabupaten yang bersatu dalam semangat dari tangan petani ke meja kita dalam semangat kolaborasi,” tutupnya.
Rangkaian kegiatan Pesta Pangan Lokal dan Budaya ini meliputi pameran kuliner lokal dan produk segar, demo masak dan workshop, pementasan seni dan kearifan budaya, zona edukasi interaktif “Kisah dari Kebun ke Meja,” talkshow, serta festival dan lomba kuliner tradisional.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Kepala Biro Umum Provinsi NTT, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ende, Kapolres Ende, dan para pelaku UMKM.
Laporan: Marsianus N.N | Editor: Kristoforus




