Ridwan Kamil dan Mahfud MD Debat di Twitter, Ferdinand: Nggak Malu? | Pranusa.ID

Ridwan Kamil dan Mahfud MD Debat di Twitter, Ferdinand: Nggak Malu?


Mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean (IST/FAJAR.CO)

PRANUSA.ID — Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai perdebatan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD di media sosial merupakan sesuatu yang memalukan.

“Ini jagad Twitter, nggak malu kalian sesama pejabat berbantah lisan di sini?” kata Ferdinand dalam cuitannya di akun Twitter @FerdinandHaean3, sebagaimana dilihat Pranusa.ID, Jumat (18/12/2020).

Ia pun menyarankan agar kedua pejabat publik tersebut bisa membuat ruang diskusi yang lebih baik, misalnya dengan menjadwalkan sebuah rapat pertemuan.

“Kenapa tidak ketemu dan rapat diskusi dengan Mahfud MD? Bikin malu saja Kepala Daerah berbantah lisan di Twitter,” ujarnya.

Diketahui, perdebatan tersebut bermula dari pernyataan Kamil atau Kang Emil usai menjalani pemeriksaan Polda Jawa Barat selama tak lebih dari dua jam terkait kasus kerumunan di Megamendung, Bogor.

“Menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan,” tutur Emil kepada wartawan, Rabu (16/12) lalu.

“Di situlah menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan luar biasa sehingga ada tafsir ini seolah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta dan PSBB di Jabar dan lain sebagainya,” lanjutnya.

Tak berselang lama, Mahfud MD pun merespons pernyataan Ridwan Kamil melalui akun Twitter pribadinya.

“Siap, Kang RK (Ridwan Kamil). Saya bertanggung jawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia, karena dia punya hak hukum untuk pulang,” tulis Mahfud MD.

Ia mengungkap memang memperbolehkan kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia selama proses penjemputan dilakukan secara tertib dan berdasarkan peraturan yang ada.

“Saya juga yang mengumumkan HRS boleh dijemput, asal tertib dan tak melanggar protokol kesehatan. Saya juga yang minta HRS diantar sampai ke Petamburan,” katanya.

Namun, Mahfud MD menegaskan berbagai pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan massa setelah penjemputan Rizieq bukan merupakan akibat dari pernyataannya lagi.

“Tapi acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan orang sudah di luar diskresi yang saya umumkan,” tegasnya.

(Pss/Pranusa)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top