
JAKARTA – Badan Narkotika Nasional (BNN) menutup tahun 2025 dengan catatan penindakan yang signifikan dalam perang melawan peredaran gelap narkotika.
Sepanjang tahun ini, lembaga antinarkoba tersebut berhasil mengungkap 746 kasus tindak pidana narkotika dan menyita barang bukti sabu dengan jumlah fantastis, yakni lebih dari empat ton.
Kepala BNN, Suyudi Ario Seto, dalam konferensi pers akhir tahun di Cawang, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025), memaparkan bahwa ratusan kasus tersebut melibatkan 42 jaringan terorganisir.
Rinciannya terdiri atas 33 jaringan berskala nasional dan sembilan jaringan internasional yang beroperasi lintas negara.
Dari pengungkapan tersebut, aparat mengamankan total 1.174 orang tersangka. Suyudi menegaskan bahwa capaian ini bukanlah kerja tunggal BNN, melainkan hasil kolaborasi terpadu dengan berbagai lembaga penegak hukum lain, termasuk Interpol.
“Pengungkapan ini tidak dilakukan sendiri. BNN bekerja secara kolaboratif dan terpadu. Melalui kerja sama tersebut, kami juga berhasil menangkap 16 orang yang sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujar Suyudi.
Jaringan Fredy Pratama Masih Diburu
Salah satu sorotan utama dalam operasi tahun ini adalah penangkapan Dewi Astutik. Tersangka diketahui merupakan bagian dari jaringan gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama.
Penangkapan Dewi berkaitan erat dengan kasus penyelundupan sabu seberat dua ton yang terungkap di Kamboja pada 1 Desember 2025 lalu.
Selain memburu para tersangka, BNN juga berhasil mengamankan berbagai jenis narkotika dalam jumlah besar.
Selain empat ton sabu, BNN menyita lebih dari dua ton ganja kering, 142 kilogram ekstasi (ratusan ribu butir), hampir lima kilogram kokain, serta dua kilogram ganja sintetis.
Musnahkan 110 Ton Ganja di Ladang
Upaya pemberantasan yang dilakukan BNN tidak hanya berhenti pada penangkapan kurir dan bandar, tetapi juga menyasar hulu produksi melalui strategi hard approach.
Sepanjang 2025, tim BNN bergerak memusnahkan ladang-ladang ganja yang tersebar di sejumlah wilayah rawan.
Suyudi merinci, total luas ladang ganja yang berhasil dieradikasi mencapai 127.800 meter persegi dengan jumlah tanaman sekitar 224.500 batang.
Jika dikonversi ke dalam berat basah, total tanaman ganja yang dimusnahkan di lokasi mencapai hampir 110 ton.
Menutup keterangannya, Suyudi menegaskan komitmen BNN untuk terus memperkuat sinergi nasional dan internasional pada tahun mendatang, mengingat ancaman sindikat narkoba yang terus berkembang dan beradaptasi.
Laporan: Judirho | Editor: Kristoforus