Wajah Baru Dunia Kesehatan, Nias International Hospital akan Hadir dengan Konsep Back to Nature
Editor: Jessica C. Ivanny
PRANUSA.ID — Dunia kesehatan akan dikejutkan dengan kehadiran Nias International Hospital, rumah sakit berkonsepkan back to nature method pertama di dunia. Perlu diapresiasi, ini merupakan langkah alternatif luar biasa untuk menjawab segala persoalan tentang kesehatan.
Presiden Direktur Nias International Hospital Prof. Dr. Fransiskus Faozisokhi Laia, Ph. D mengatakan, rumah sakit akan mengandalkan pengobatan yang bersumber langsung dari rempah – rempah alami Nusantara.
“Nias International Hospital menggunakan semua obat ‘back to nature‘ tanpa kimia,” kata Prof. Frank dalam keterangannya, dikutip di Jakarta, Kamis (19/10).
Manurutnya, proyek rumah sakit di bawah naungan PT. FRANK PDKS International rencananya akan selesai pada 2028 mendatang secara bertahap.
Prof. Frank menuturkan, Nias International Hospital ini dibangun untuk mendukung program kemanusiaan di dunia. Ia berharap, bagi semua orang sakit yang terkendala biaya, dapat berobat gratis untuk proses penyembuhannya.
Dengan misi kemanusiaan, Prof. Frank meyakini rumah sakit akan mampu menolong para pasien yang sudah tidak mampu melanjutkan pengobatan karena terkendala secara finansial.
Nias International Hospital dengan area seluas 100 hektare akan mengembangkan fasilitas rumah sakit internasional bertema resort dengan membawa nuansa tiga langgam arsitektur Indonesia, yaitu Bali, Jawa dan Nias.
Rumah sakit ini pun dilengkapi dengan penunjang lain seperti hotel kelas bintang 5, convention center, dan memiliki kampus kedokteran sehingga dapat langsung menjadi co-asisten dokter di rumah sakit International dan upaya tersebut dilakukan sebagai subsidi silang.
“Bayangkan ketika ini berjalan, bukan hanya rumah sakit tetapi tenaga kerja, tenaga medis banyak terserap. Ini bisa membawa pengaruh di dunia internasional karena dengan rumah sakit ini adalah sebagai hubungan diplomatis dengan menciptakan perdamaian dunia dan pertahanan dunia,” tuturnya. (*)
