Fokus Non-Batubara, Indika Alokasikan Capex 94% untuk Transformasi Keberlanjutan | Pranusa.ID

Fokus Non-Batubara, Indika Alokasikan Capex 94% untuk Transformasi Keberlanjutan


Indika Energy Group dukung penanganan pandemi (Dok. Indika Energy)

JAKARTA, Pranusa.ID — PT Indika Energy Tbk. terus memperkuat arah transformasi bisnis menuju portofolio non-batubara dan berkelanjutan. Dalam laporan keuangan konsolidasian sembilan bulan pertama tahun 2025 (9M 2025), perusahaan mencatat pendapatan sebesar US$ 1,44 juta dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 0,5 juta, di tengah penurunan harga komoditas global.

President Director & Group CEO Indika Energy Azis Armand menegaskan, hampir seluruh belanja modal tahun ini diarahkan untuk bisnis non-batubara.

“Porsi belanja modal yang dominan pada portofolio non-batubara (hampir 94%) menegaskan komitmen kami untuk memperkuat fondasi bisnis masa depan yang lebih resilien dan berkelanjutan,” ujar Azis sebagaimana dalam rilis yang diterima Pranusa.ID pada Sabtu, (1/11/2025).

Total belanja modal (capex) Indika Energy pada 9M 2025 mencapai US$ 82,1 juta, di mana US$ 77 juta di antaranya atau 93,9% dialokasikan untuk pengembangan bisnis non-batubara. Investasi terbesar diarahkan pada Indika Mineral Investindo, khususnya proyek Awak Mas sebesar US$ 53,3 juta, serta bisnis ramah lingkungan senilai US$ 7,5 juta. Sementara itu, hanya US$ 5 juta digunakan untuk bisnis batubara melalui Kideco.

Meski pendapatan turun 19,1% dibandingkan tahun sebelumnya, Indika Energy berhasil menjaga efisiensi operasional. Harga pokok penjualan menurun 17,5% menjadi US$ 1,25 juta, sedangkan beban keuangan turun 25,6% menjadi US$ 53,4 juta, mencerminkan strategi pengelolaan utang yang lebih sehat.

Kontribusi dari anak usaha non-batubara juga menunjukkan kinerja positif. Tripatra mencatat kenaikan pendapatan 12% menjadi US$ 176,2 juta, ditopang proyek-proyek besar seperti Posco, Akasia Bagus, dan pabrik ammonia Pupuk Kaltim. Pendapatan Interport Mandiri Utama juga tumbuh 9,2% menjadi US$ 93,1 juta.

Selain itu, melalui anak usahanya PT Interport Mandiri Utama, Indika Energy bersama ICTSI Middle East DMCC baru-baru ini juga menandatangani kerja sama operasi selama 30 tahun untuk mengelola Terminal Petikemas Batu Ampar di Batam pada Juli 2025. Penanda keseriusan perusahaan dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.

Transformasi portofolio Indika Energy ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang menuju netral karbon pada 2050, sejalan dengan visi perusahaan, Energizing Indonesia for a Sustainable Future.

(Pewarta/Editor: Thomas Robiana Sembiring)

Berita Terkait

Top