Sri Mulyani Optimis Ekonomi RI Dapat Tumbuh 6%

pranusa.id September 29, 2022

FOTO: Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani. (Dok. Pikiran Rakyat).

PRANUSA.ID– Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah indikator yang membuat pemerintah percaya diri bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan moncer pada kuartal III. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di rentang 5,4 persen hingga menembus 6 persen.

Kondisi itu, menurut Sri, tak terlepas dari tren laju perekonomian yang sudah positif pada kuartal sebelumnya. Kuartal II lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen.

“Kalkulatornya Bapak Presiden (Joko Widodo alias Jokowi) tadi, 5,4-6 persen di kuartal III, ini artinya pada saat kita momentum pemulihannya masih kuat ini memberikan daya tahan yang cukup baik,” ujar Sri dalam  UOB Economic Outlook 2023, Kamis, 29 September 2022.

Sri mengatakan pemerintah mengambil peran untuk menyelamatkan perekonomian domestik dengan memanfaatkan instrumen fiskal saat masa krisis, seperti pandemi Covid-19. Anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), kata dia, selama ini terus berperan sebagai peredam gejolak ekonomi atau shock absorber.

Walhasil, mantan bos Bank Dunia itu mengungkapkan kinerja perekonomian Indonesia masih kuat di tengah melambatnya perekonomian global pasca-pagebluk. Dia melanjutkan, kekuatan ekonomi ini juga tampak dari kemampuan masyarakat dalam beraktivitas seperti biasa.

Padahal pada saat yang sama, harga minyak dunia dan harga komoditas sedang sangat bergejolak. Harga minyak mentah dunia, misalnya, telah naik 15 persen secara year to date, tapi secara month to date jatuh 10 persen.

“Kalau seluruh gelombang volatilitas dibiarkan masuk ke Indonesia, rakyat dan pelaku ekonomi langsung dihadapkan dengan gelombang itu, pasti tidak akan bisa bertahan,” ujar Sri.

Di negara lain, ucap dia, tidak semua warga bisa menikmati kehidupan yang biasa layaknya orang Indonesia. Di Inggris, Sri mencontohkan, masyarakat menghadapi kesulitan ekonomi karena nilai tukar poundsterling jatuh sampai 20 persen terhadap dolar Amerika.

Selain aktivitas masyarakat, Sri Mulyani melihat indikator ekonomi Indonesia yang kuat tampak dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2022. PMI Manufaktur Indonesia masih di level ekspansi, yaitu 51,7. Lalu, indeks penjualan retail pun masih mampu tumbuh 5,4 persen. Kemudian, pertumbuhan konsumsi listrik masih tinggi di level 24,1 persen untuk bisnis dan 11,2 persen untuk industri.

Kemudian, Mandiri Spending Index yang masih bertahan di level 132.

“Karena inflasi dan interest rate naik tinggi pasti banyak negara-negara pertumbuhan ekonominya direvisi melemah dan turun, kita masih menanjak. Ini menunjukkan di 2022 secara keseluruhan kita masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen,” kata Sri.

Laporan: Severinus THD

Editor: Bagas R

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Kukuhkan 2.462 PPPK Paruh Waktu, Bupati Ketapang: Jadilah Agen Perubahan Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi mengukuhkan 2.462 pegawai baru…
Harga Emas Galeri 24 dan UBS Kompak Melonjak, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
JAKARTA – Tren positif harga emas kembali terlihat pada perdagangan…
Dugaan Pidana: KPK Endus 60 LHKPN Pejabat Terindikasi Korupsi
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap temuan mengejutkan…
Dunia Merugi Rp1.800 Triliun, 2025 Jadi Tahun Termahal Akibat Bencana Iklim
JAKARTA – Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu periode dengan…
Sempat Dirawat, Nadiem Makarim Dinyatakan Sehat Jelang Sidang Kasus Chromebook
JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08