Negara-negara Barat Tidak Diterima di BRICS | Pranusa.ID

Negara-negara Barat Tidak Diterima di BRICS


FOTO: Anggota BRICS.

Laporan: Severinus THD | Editor: Bagas R

PRANUSA.ID– Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menegaskan negara-negara Barat tidak akan pernah diterima untuk bergabung dengan BRICS selama mereka menerapkan kebijakan yang bermusuhan terhadap anggotanya.

Hal tersebut ia sampaikan saat hadir di konferensi pers setelah KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan. Pada kesempatan itu pula. Ryabkov mengingatkan bahwa salah satu syarat utama untuk masuk ke BRICS adalah tidak boleh ada penerapan sanksi ilegal terhadap salah satu anggota BRICS.

“Sementara itu, negara-negara Barat mengikuti arah yang berlawanan, jadi tidak ada keraguan untuk mengundang siapa pun dari kelompok ini tidak hanya untuk bergabung dengan BRICS, tetapi bahkan untuk berpartisipasi dalam acara-acaranya,” jelas Ryabkov dilansir dari Sindo News, Sabtu (26/8/2023).

Seperti diketahui, negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap anggota BRICS, Rusia, atas konflik Ukraina.

Tidak hanya itu, sebelumnya pada tahun 2021, Uni Eropa memberlakukan hukuman pembatasan terhadap salah satu anggota BRICS yakni Tiongkok, dengan memberikan sanksi kepada beberapa pejabat dengan tuduhan dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Di satu sisi, Sergey Ryabkov mengaku bahwa bukan berarti BRICS benar-benar menutup pintu untuk kehadiran negara-negara Barat selama mereka mau patuh dengan persyaratan yang dimunculkan oleh asosiasi.

“Jika ada negara yang mendukung rezim sanksi tersebut melanggar peraturan meskipun ada disiplin yang ketat di pihak Barat dan meninggalkan kebijakan ini, permohonan keanggotaannya dapat diproses,” terangnya.

Ryabkov juga menyinggung Amerika Serikat yang telah meningkatkan tekanan terhadap negara-negara lain dalam upaya mencegah perubahan lanskap global setelah pertemuan BRICS.

Meskipun demikian, Rybkov yakin bahwa mitra-mitra Rusia cukup bijaksana untuk melihat apa yang sebenarnya coba dilakukan oleh Barat dan menolak tekanan mereka.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top