
YAMAN— Pemerintah Yaman menetapkan status darurat nasional setelah situasi keamanan di negara itu kembali memburuk. Keputusan ini diambil menyusul meningkatnya ketegangan politik dan militer, termasuk memburuknya hubungan Yaman dengan Uni Emirat Arab (UEA).
Status darurat nasional tersebut diumumkan oleh pimpinan pemerintahan Yaman sebagai langkah untuk mengendalikan kondisi dalam negeri. Pemerintah menilai situasi saat ini sudah mengancam stabilitas negara, sehingga diperlukan kewenangan khusus agar aparat bisa bergerak lebih cepat menjaga keamanan.
Seiring dengan penetapan status darurat, Yaman juga secara resmi menghentikan kerja sama militer dengan UEA. Pemerintah Yaman menilai kerja sama tersebut tidak lagi sejalan dengan kepentingan nasional, terutama karena adanya dugaan campur tangan UEA dalam konflik internal yang sedang berlangsung.
Pemerintah Yaman juga meminta seluruh pasukan UEA yang berada di wilayahnya untuk segera angkat kaki. Langkah ini diambil sebagai bentuk penegasan kedaulatan negara dan upaya mengembalikan kendali keamanan sepenuhnya ke tangan pemerintah Yaman.
Selain itu, otoritas setempat memberlakukan pembatasan sementara terhadap aktivitas transportasi dan pergerakan di sejumlah wilayah. Kebijakan ini bertujuan mencegah eskalasi konflik serta meminimalkan risiko bentrokan bersenjata yang bisa berdampak pada warga sipil.
Ketegangan antara Yaman dan UEA memperlihatkan rapuhnya situasi politik dan keamanan di negara tersebut. Pemerintah Yaman berharap langkah darurat ini dapat menstabilkan kondisi dan membuka jalan bagi penyelesaian konflik melalui jalur politik, meski situasi di lapangan masih sangat dinamis.
Laporan: Severinus | Editor: Kristoforus