Amien Rais Sebut Jokowi Terjebak Mentalitas ‘Koncoisme’

pranusa.id August 13, 2020

Presiden Joko Widodo. (Dok. FP FB Presiden Joko Widodo)

PRANUSA.ID — Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjebak dalam mentalitas ‘koncoisme’ dan pilih kasih dalam menegakkan demokrasi.

Hal itu disampaikannya dalam unggahannya di kanal YouTube @Amien Rais Official sebagaimana dilihat Pranusa.id pada Kamis (13/8/2020).

“Sebagai presiden seharusnya Jokowi berpikir, bekerja dan terus berusaha supaya tidak jadi pemimpin partisan: membela sekitar separuh anak bangsa dan menjauhi, bahkan kelihatan memusuhi sekitar separuh anak bangsa lainnya,” kata Amien.

Menurutnya, praktik politik yang membungkam separuh suara rakyat ketika hendak menyatakan pendapat itu dapat memecah belah bangsa Indonesia.

Atas dasar itulah, dia menyebut Presiden Jokowi terjebak pada mentalitas yang seharusnya tidak dimiliki oleh pemimpin negara.

“Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas ‘koncoisme’,” ujar mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Amien kemudian memberikan contoh praktik mentalitas ‘koncoisme’ yang dilakukan Jokowi. Menurutnya, hal itu tercermin dari respons Jokowi menghadapi aksi massa pada 4 November 2016 (aksi 411).

“Tiga orang utusan mereka ingin bertemu dengan Jokowi. Tetapi ditunggu dari pagi sampai larut senja, Jokowi di hari itu seharian meninggalkan Istana. Alasannya, ada satu urusan teknis harus diselesaikan di bandara Soekarno-Hatta,” jelasnya.

Dia juga menyoroti soal permasalahan dalam perkembangan politik nasional yang dalam dua kali periode masa jabatan Presiden Jokowi justru kian jauh dari spirit demokratis.

Bahkan, dia juga mengklaim setiap kali ada umat Islam yang bersikap kritis dan korektif terhadap rezim pemerintahan Jokowi malah dicurigai oleh pemerintah.

“Sampai sekarang penyakit politik bernama partisanship itu tetap menjadi pegangan rezim Jokowi dalam menghadapi umat Islam yang kritis terhadap kekuasaannya,” tukas mantan ketua umum PAN itu.

Tak hanya itu, Amien semakin curiga melihat Presiden Jokowi yang dianggapnya selalu dilindungi oleh orang-orang di Istana dan para buzzer bayaran dari hujaman kritik.

“Para buzzer bayaran dan para jubir Istana di berbagai diskusi atau acara di banyak stasiun televisi semakin menambah kecurigaan banyak kalangan terhadap politik Jokowi yang beresensi politik belah bambu. Menginjak sebagian dan mengangkat sebagian yang lain,” katanya.

Amien menyebut keresahan yang dirasakannya itu adalah poin pertama dari daftar kritik yang disiapkannya. Masih ada 13 poin yang akan disampaikannya sebagai pertimbangan bagi Presiden untuk tetap lanjut atau mundur dari rezim.

(Cornelia)

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Wali Kota Pontianak Ancam Sanksi Tipiring bagi Usaha Bandel Pengguna Gas Subsidi
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengeluarkan peringatan…
Mendagri Tito Desak Pemda Genjot Serapan APBD
JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendesak seluruh…
DPR Desak Pemerintah Perkuat Mitigasi Bencana Susulan di Sumatera
JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendesak…
Skandal 1MDB, Najib Razak Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp47 Miliar
KUALA LUMPUR – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, kembali…
Menko Airlangga: Formula UMP 2026 Sudah Akomodatif dan Sesuai Kebutuhan
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, merespons gelombang…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08