Banyak Motor Nerobos Saat Jam Sibuk, Jalur Sepeda Permanen Akan Dihilangkan?

pranusa.id May 9, 2021

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan warga ketika bersepeda di Jakarta, Jumat, 20 September 2019.  ANTARA NEWS.

PRANUSA.ID– Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menyebut pihaknya sedang mengkaji dan membuka peluang untuk meniadakan kembali jalur sepeda permanen di Jakarta. 

Salah satu faktor pertimbangan menurut Fahri yakni, adanya pelanggaran di sekitar jalur sepeda yang terjadi saat volume lalu lintas sedang tinggi di sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Namun, di rentang jam tersebut, intensitas pesepeda melintas justru dinilai telah menurun.

Fahri menambahkan pada waktu tersebut, kepadatan lalu lintas meningkat lantaran banyak orang yang ingin bekerja. Kemacetan itu membuat pelanggaran berupa pengemudi motor nekat masuk jalur sepeda terjadi. 

“Memang kita perlu lakukan kajian perlu nggak lagi nanti lajur sepeda permanen. Jadi jalur sepeda permanen walaupun sudah diputuskan bisa dioperasionalkan setelah dari FGD kemarin, kita harus lakukan kajian-kajian lagi,” kata Fahri saat dihubungi Sabtu (8/5/2021).

Fahri mengaku pihaknya akan kembali melihat efektivitas jalur sepeda dalam kenyamanan berkendara. Namun dia mengatakan evaluasi tersebut tidak akan berlangsung dalam waktu dekat.

“Jadi kajian itu kita melihat kebijakan ini dapat terus dilanjutkan atau tidak, intinya begitu. Tapi dalam kurun waktu, bukan kurun waktu deket ya,” sambungnya.

Fahri mengatakan pihaknya akan mengumpulkan sejumlah data sebelum memutuskan perlu tidaknya jalur sepeda dilanjutkan.

“Kita kaji lagi kaya kemarin ada kecelakaan lalu lintas walaupun penyebab utamanya bukan jalur sepedanya permanen tapi fatalitas itu begitu tabrak jalur sepeda permanen itu fatalitasnya ada. Jadi kendaraan itu terbentur lebih keras karena dia (pembatas) terbuat dari beton seberat 300 kg,” ungkap Fahri.

Lebih lanjut terkait masih maraknya pelanggaran di jalur sepeda, Fahri mengaku pihaknya telah melakukan serangkaian langkah mulai dari sosialisasi hingga tindakan represif kepada para pelanggar. Dia menyebut akan bekerja sama dengan Dishub untuk mengetatkan pengawasan jalur sepeda di jam-jam rawan kepadatan volume lalu lintas.

“Kalau masih ada pelanggaran, ya nanti kita lakukan penindakan. Termasuk juga kita imbau, tidak hanya pesepeda motor yang masuk jalur sepeda yang harus disosialisasikan, tetapi juga pesepeda yang tidak masuk jalur sepeda itu juga harus akan kita lakukan tindakan-tindakan dari preemtif, preventif, baru represif juga,” tutur Fahri.

Seperti diketahui, pelanggaran lalu lintas berkaitan dengan keberadaan jalur sepeda kembali terjadi dan ramai diperbincangkan. Terbaru, sebuah video memuat belasan pemotor masuk jalur sepeda di kawasan Sudirman-Thamrin. Namun, para pemotor itu nampak panik mencoba keluar jalur sepeda tersebut usai direkam oleh salah satu pesepeda yang berada di lokasi.

 

Laporan: Bagas R

Editor: Jessica C. Ivanny

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Kukuhkan 2.462 PPPK Paruh Waktu, Bupati Ketapang: Jadilah Agen Perubahan Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi mengukuhkan 2.462 pegawai baru…
Harga Emas Galeri 24 dan UBS Kompak Melonjak, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
JAKARTA – Tren positif harga emas kembali terlihat pada perdagangan…
Dugaan Pidana: KPK Endus 60 LHKPN Pejabat Terindikasi Korupsi
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap temuan mengejutkan…
Dunia Merugi Rp1.800 Triliun, 2025 Jadi Tahun Termahal Akibat Bencana Iklim
JAKARTA – Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu periode dengan…
Sempat Dirawat, Nadiem Makarim Dinyatakan Sehat Jelang Sidang Kasus Chromebook
JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08