Cak Nun: Tidak Ada Islam Radikal, Justru yang Radikal itu Pemerintah!

pranusa.id April 1, 2021

Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. ANTARA/I.C.Senjaya

PRANUSA.ID– Budayawan Emha Ainun Nadjib atau biasa dipanggil Cak Nun mengungkapkan kekesalannya dengan sebutan Islam radikal. Ia mengaku tidak setuju dengan istilah tersebut karena Islam membuat hidup manusia menjadi teratur. 

Ia pun menegaskan bahwa jika tak ada Islam, manusia bisa bertengkar di mana-mana. Hal itu disampaikan Cak Nun di kanal Youtube Masyarakat Maiyah.

“Islam yang mengajarkan rasa syukur dan rasa syukur itu tidak ada di luar Islam. Dunia ini seharusnya bertengkar terus, tapi karena orang Islam pintar bersyukur, maka dunia menjadi aman. Indonesia sangat butuh Islam kalau ingin aman, karena orang Islam sangat pandai bersyukur,” ujar Cak Nun.

Kesal, Cak Nun pun mengatakan kesabarannya ada batasnya. Ia pun meminta untuk tidak selalu menyudutkan Islam.

“Jadi jangan selalu menjelek-jelekkan Islam. Lama-lama saya hilang kesabaran, ini saya masih sabar sampai sekarang. Kalau kamu selalu menjelek-jelekkan Islam, nanti saya laporkan kepada yang punya (Allah). Bila tak ada Islam, (orang-orang) pasti berantem terus,” tegas Cak Nun.

Ia pun kemudian menjelaskan bahwa istilah radikal yang sering disematkan kepada kelompok Islam tertentu sebenarnya bermula dari politik kanan di Amerika Serikat dan China yang menurut Cak Nun takut Islam kembali berjaya dan menguasai dunia.

Cak Nun pun menyayangkan narasi serupa turut dimainkan sejumlah pihak di dalam negeri di mana mayoritas penduduknya bahkan beragama Islam.

“Jadi tolong Pak Polisi, Pemerintah, jangan terlalu ikut arus menjelek-jelekkan Islam, sebelum nantinya saya marah. Sebab, ada saatnya saya tidak diam seperti sekarang,” katanya. 

“Tidak ada di sini, Pak, tidak ada, tidak ada (Islam radikal)! Yang radikal itu pemerintah, memaksakan pendapatnya terus! Bila saya teruskan, saya mau berdebat nasional tentang ini,” tegas Cak Nun.

 

Laporan: Bagas R.

Editor: Jessica C. Ivanny

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Kukuhkan 2.462 PPPK Paruh Waktu, Bupati Ketapang: Jadilah Agen Perubahan Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi mengukuhkan 2.462 pegawai baru…
Harga Emas Galeri 24 dan UBS Kompak Melonjak, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
JAKARTA – Tren positif harga emas kembali terlihat pada perdagangan…
Dugaan Pidana: KPK Endus 60 LHKPN Pejabat Terindikasi Korupsi
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap temuan mengejutkan…
Dunia Merugi Rp1.800 Triliun, 2025 Jadi Tahun Termahal Akibat Bencana Iklim
JAKARTA – Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu periode dengan…
Sempat Dirawat, Nadiem Makarim Dinyatakan Sehat Jelang Sidang Kasus Chromebook
JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08