Disentil Ganjar, Jokowi Mendadak Tambah Subsidi Pupuk untuk Jateng
Laporan: Marsianus N.N | Editor: Jessica C. Ivanny
PRANUSA.ID– Calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyentil soal kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di berbagai daerah. Sentilan tersebut ia lontarkan saat debat perdana capres di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam.
Hal ini bermula ketika Capres Prabowo Subianto menanggapi program kesejahteraan kelompok rentan yang disampaikan oleh Ganjar. Prabowo menyebut bahwa banyak petani yang mengeluh ke dirinya mengenai sulitnya mendapatkan pupuk di Jawa Tengah.
“Mereka mengeluh dengan kartu tani yang Bapak luncurkan, ini mempersulit mereka dapat pupuk. Jadi sebetulnya mereka ingin pupuk itu pengadaannya disederhanakan. Saya kira mungkin Bapak bisa menjawab masalah itu,” ujar Prabowo.
Ganjar lantas menanggapi kritik yang disampaikan Prabowo tentang langkanya pupuk bagi petani. Menurut dia, pupuk langka terjadi di Papua, Sumatera Utara, NTT, NTB, dan Kalimantan Timur sebagai akibat kuota pupuk yang tidak memadai.
“Satu data petani itu bisa kita kelola, distribusi pupuknya harus bisa sampai dan tepat sasaran. Pada saat yang sama, kuota pupuk enggak boleh dibatasi” kata Ganjar.
Untuk itu, Ganjar mengaku sempat sampai menghubungi Wakil Presiden untuk memberi kuota pupuk tambahan.
“Saya telepon langsung kepada Pak Wapres waktu itu, ‘Pak Wapres, please, kasih tambahan (kuota pupuk),’” ucap Ganjar.
Jokowi Mendadak Tambah Subsidi Pupuk
Sehari setelah debat tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak membahas soal penambahan pupuk bersubsidi ketika berkunjung ke Jawa Tengah.
Di Alun-alun Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan menambah subsidi pupuk untuk meningkatkan produksi pangan para petani.
Ia pun menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melakukan pengawasan secara berkala untuk mencegah terjadinya permasalahan yang saat ini dikeluhkan oleh para petani.
“Saya memahami segala keluhan petani terkait permasalahan pupuk. Dan soal ini akan menjadi fokus penyelesaian oleh pemerintah,” kata Jokowi di media sosial resmi miliknya, (Rabu, 13/12/2023).
Adapun terkait dengan angka subsidi pupuk, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah masih akan menghitung angka tersebut terlebih dahulu. Jokowi akan meminta Menteri Keuangan untuk menghitung kekurangan anggarannya.
“Nanti akan saya umumkan kalau saya sudah ketemu Menteri Keuangan, sebentar, semuanya itu dihitung, kurangnya berapa itu yang akan saya minta untuk diselesaikan oleh Menteri Keuangan. Pak Mentan ngitung dulu–memang prosedurnya seperti itu–minta persetujuan oleh DPR RI baru Menteri Keuangan bisa menambah,” tuturnya.
Selain itu, Jokowi pun telah menyetujui prosedur pembelian pupuk subsidi agar lebih mudah diakses. Menurutnya, pembelian pupuk subsidi tidak hanya dapat menggunakan Kartu Tani, tetapi juga dengan menggunakan KTP.
“Saya sudah menyetujui, untuk pembelian pupuk asal di KTP-nya itu ada tulisan petani, silakan itu dipakai. Jadi bisa pakai Kartu Tani, bisa memakai juga KTP. Tapi jangan sampai KTP-nya nanti di sini tertulis pengusaha, beli pupuk,” tandasnya.