Ketua PP PMKRI di Pembukaan KSN Bali: Kita Punya Peluang Jadi Indonesia Emas | Pranusa.ID

Ketua PP PMKRI di Pembukaan KSN Bali: Kita Punya Peluang Jadi Indonesia Emas


Ketua PP PMKRI, Tri Urada, berpidato saat pembukaan KSN PMKRI di Bali, Senin 20 November 2023.

Laporan: Srilinus Lino | Editor: Bagas R.

PRANUSA.ID– Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Tri Urada, mengatakan Indonesia dapat benar-benar mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut ia sampaikan dalam pidatonya di pembukaan kegiatan Konferensi Studi Nasional (KSN) PMKRI di Bali, Senin (20/11/2023).

Awalnya, Tri mengutarakan bahwa dalam konteks global, Indonesia emas 2045 merupakan cita-cita milenium.

“Kemudian Indonesia meratifikasinya dan melihat sebagai sebuah potensi dan peluang yang harus terlibat di dalamnya,” imbuhnya.

Menurutnya, keterlibatan Indonesia emas dalam konteks global diupayakan agar dapat terwujud dalam setiap pola kebijakan penyelengaraan negara.

Di samping itu, tambah Tri, di level regional, negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menjadikan momentum ini sebagai salah satu upaya untuk memperkuat ekonomi kawasan.

“Cita-citanya cuma satu yaitu: Menjadi motor penggerak untuk kesejahteraan kawasan dan dunia,” tegasnya.

Ia menjelaskan, pada konteks nasional, Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi menjadi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia.

“Kita punya kesempatan. Dengan berbagai kekuatan, keuntungan demografi anak muda yang meningkat luar biasa, berbagai peluang dan ketersediaan sumber daya yang ada, diharapakan Indonesia menjadi titik sentral pertumbuhan ekonomi nasional, ASEAN dan global,” terangnya.

Dalam proses itu, PMKRI sebagai organisasi kepemudaan dan organisasi kemahasiswaan melihat beberapa instrumen penting dalam proses penyelenggaran pemerintahan dan dalam tata kelola pembangunan yang sedang dan akan dilakukan.

“Secara khusus, PMKRI melihat dua hal, yaitu: aspek kelestarian lingkungan hidup atau ekologi yang berkelanjutan dan demokrasi yang lebih inklusif,” katanya.

Ia kemudian menyinggung terkait Presiden Jokowi yang selalu menekankan pada beberapa poin, seperti pengelolaan APBN yang terukur, pengembangan SDM, Reformasi Birokrasi.

Namun, menurutnya pemerintah mengabaikan dua hal penting yaitu, Ekologi dan Demokrasi yang inklusif.

“Kalau kita bicara lingkungan hidup, sebagai seorang Kristiani, ada satu ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus yaitu ensklik Laudato Si. Bahwa bumi dan alam ini adalah Ibu yang harus kita jaga dan kita rawat,” terangnya.

“Oleh karena itu, kita harus mengutuk keras atas apa yang sedang terjadi hari-hari ini. Seperti kebakaran hutan yang terjadi dimana-mana. Deforestasi dan penggundulan hutan, polusi udara dan kekeringan yang mengakibatkan beberapa daerah mengalami kelaparan dan gagal panen,” sambungnya.

Ia pun meminta agar hal tersebut bisa menjadi komitmen bersama dan menjaga bumi ini seperti ibu kandung.
Artinya Indonesia Emas 2045 ini juga berarti menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sementara dalam aspek demokrasi, jelang pemilu 2024 mendatang, Tri menuturkan bahwa perhatian organisasi perlu juga ditujukan untuk membenahi situasi demokrasi agar semakin inklusif dan berkelanjutan.

Meskipun skor indeks demokrasi cendrung membaik, namun menurut Tri tantangan dalam memperbaiki kualitas demokrasi masih besar, karena Indonesia tetap berada di kategori “demokrasi cacat”.

Perlindungan kebebasan sipil, independensi lembaga-lembaga tinggi negara, serta keselarasan kebijakan pemerintah dan kehendak publik adalah point-point sentral dalam memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

“Segala bentuk-bentuk politik kotor, politik SARA, ujaran kebencian dan berita bohong harus kita lawan bersama. Kita harus sama-sama memastikan pemilu berjalan dengan jujur, adil dan demokratis,” singgungnya.

Ia pun berharap, Pemilu dapat membuat semua semakin mengokohkan rasa persatuan dan ikatan kolektif sebagai satu bangsa.

“Oleh karena itu, kita berharap ekologi dan demokrasi yang berkelanjutan menjadi dua target poin penting kita dalam proses pembangunan kita ke depan,” tandasnya. .

Sebagai penutup, ia berhaeap melalui forum KSN, semua kader PMKRI mampu merumuskan sekaligus menghasilkan aksi nyata untuk mempercepat terwujudnya mimpi bersama, Indonesia Emas 2045.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top