Ma’ruf Amin: Keuangan Syariah Harus Terus Didorong untuk Pulihkan Ekonomi | Pranusa.ID

Ma’ruf Amin: Keuangan Syariah Harus Terus Didorong untuk Pulihkan Ekonomi


Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. (Agung Pambudhy/detikcom)

PRANUSA.ID — Wakil Presiden (Wapres) RI K.H. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa ekonomi keuangan syariah dan Islam harus bisa menjadi trigger (pemicu) bagi penguatan dan pemulihan ekonomi nasional, khususnya selama pandemi virus corona.

Ia menyebut ekonomi syariah itu sebagai ekonomi iqtishodiyah ishlahiyah (ekonomi perbaikan), sementara Islam sebagai dinul ishlah (agama perbaikan).

Hal itu disampaikannya saat membuka Musyawarah Nasional Ke-5 Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tahun 2021 yang digelar secara virtual sebagaimana dilansir laman resmi Kominfo, Sabtu (23/1).

“Dalam situasi saat ini, ekonomi dan keuangan syariah harus terus didorong untuk lebih dapat memainkan peran dalam perekonomian dan pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Ma’ruf Amin.

Mengingat Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, maka potensi untuk mengembangkan peran ekonomi dan keuangan syariah itu juga semakin besar.

Ia menegaskan pemerintah terus berkomitmen mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah.

Salah satunya, melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

“Melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), pemerintah melakukan upaya percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya.

Ma’ruf Amin mengatakan, program-program KNEKS akan diarahkan pada empat fokus utama, dari pengembangan industri produk halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah, hingga kegiatan usaha syariah.

“Saat ini, berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus didorong untuk diimplementasikan secara terintegrasi melalui sinergi dan kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan baik Kementerian/Lembaga anggota KNEKS maupun institusi lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sebentar lagi Indonesia akan memiliki bank syariah hasil merger Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah, yakni Bank Syariah Indonesia yang rencananya akan diresmikan pada 1 Februari 2021.

“Melalui penggabungan 3 bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tersebut, diharapkan Bank Syariah Indonesia Tbk. akan memiliki modal dan aset yang cukup, baik dari sisi finansial, sumber daya manusia, teknologi informasi serta produk dan layanan,” papar dia.

Dengan demikian, Ma’ruf Amin meyakini terjadinya peningkatan efektifitas, daya saing dan pemenuhan kebutuhan nasabah sesuai prinsip-prinsip syariah.

Dia juga menyebut pemerintah saat ini tengah mendorong dan mengupayakan pengembangan dana sosial syariah sebagai bagian dari ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

“Salah satu potensi besar dari dana sosial syariah ini adalah wakaf. Wakaf selama ini hanya dikenal sebagai 4 M (masjid, musholla, madrasah, dan maqbaroh/kuburan). Padahal menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf uang di Indonesia sangat besar, mencapai Rp180 triliun per tahun,” tutur dia.

“Potensi akan akan semakin besar apabila kita berhasil menarik partisipasi diaspora Indonesia di luar negeri,” imbuhnya.

Untuk itu, ia meminta KNEKS bersama BWI dan para stakeholder yang lain melakukan upaya transformasi wakaf menuju wakaf produktif yang dikelola secara profesional agar potensi wakaf uang yang besar tersebut dapat dioptimalkan.

“Dalam rangka menggelorakan masyarakat untuk melakukan wakaf, akan dicanangkan Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU). GNWU ini rencananya akan diresmikan secara langsung oleh Bapak Presiden pekan depan,” kata Ma’ruf Amin.

Melalui GNWU, lanjut dia, dana wakaf sebagai dana abadi umat ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan sosial yang lebih luas termasuk untuk kegiatan pemberdayaan umat.

“Berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tersebut tentu memerlukan dukungan dari seluruh stakeholder terkait agar dapat berjalan secara optimal,” katanya.

“Untuk itu, MES sebagai wadah berhimpunnya seluruh sumber daya ekonomi syariah kiranya dapat bersinergi dengan KNEKS dan para pemangku kepentingan lainnya guna mendorong percepatan implementasi berbagai program, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tersebut,” harapnya.

Selain itu, Ma’ruf Amin juga mengharapkan, MES di seluruh jenjang kepengurusan dapat berperan aktif dalam mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional.

“MES di berbagai daerah diharapkan aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat. Pengurus Pusat diharapkan aktif membina pengurus di wilayah dan daerah agar kehadirannya dapat lebih dirasakan,” tandas dia.

Penulis: Pss
Editor: Crn
(*)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top