Patrick Kluivert Dipecat, Lima Pelatih Muncul sebagai Calon Pengganti

JAKARTA – Posisi pelatih kepala Tim Nasional Indonesia resmi kosong setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memecat Patrick Kluivert pada Kamis (16/10/2025). Keputusan ini diambil sebagai konsekuensi langsung dari kegagalan Tim Garuda melaju ke Piala Dunia 2026.
Kegagalan Kluivert dipastikan setelah timnas menelan dua kekalahan krusial di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup B, yaitu saat melawan Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1).
Pemecatan ini segera memicu spekulasi mengenai siapa yang akan menjadi nahkoda baru bagi skuad Garuda. Meskipun nama Shin Tae-yong kembali santer diserukan oleh publik, sejumlah pelatih asing berpengalaman lainnya juga muncul sebagai kandidat kuat.
Dilansir dari Kantor Berita Antara, berikut adalah lima nama potensial yang bisa menggantikan Patrick Kluivert:
1. Jesus Casas (Spanyol) Pelatih berusia 51 tahun ini memiliki kombinasi ideal antara pengalaman level atas Eropa dan pemahaman sepak bola Asia. Casas pernah sukses menukangi timnas Irak (2022-2025) dengan mempersembahkan trofi Piala Teluk. Sebelumnya, ia adalah asisten pelatih timnas Spanyol dan analis pertandingan untuk skuad FC Barcelona yang memenangkan treble winner pada musim 2014/2015.
2. Srecko Katanec (Slovenia) Katanec adalah spesialis tim nasional di Asia. Pelatih berusia 62 tahun ini memiliki rekam jejak impresif bersama timnas Uzbekistan (2021-2025) dengan rata-rata 2,05 poin per pertandingan. Ia juga pernah melatih timnas Irak (2018-2021), menunjukkan pemahamannya yang mendalam terhadap peta kekuatan sepak bola di benua ini.
3. Osmar Loss (Brasil) Namanya meroket setelah meraih kesuksesan fenomenal di level klub Asia. Loss berhasil membawa Buriram United meraih trigelar domestik di Thailand serta menjuarai ASEAN Club Championship. Ia juga pernah melatih dua pemain timnas, Shayne Pattynama dan Sandy Walsh. Meski belum pernah melatih tim nasional, mentalitas juaranya menjadi daya tarik utama.
4. Bernardo Tavares (Portugal) Mantan pelatih PSM Makassar ini menjadi kandidat kuat karena pemahamannya yang mendalam tentang kultur sepak bola Indonesia. Tavares sukses membawa PSM menjuarai Liga Indonesia 2022/2023 setelah penantian 23 tahun. Kemampuannya untuk memaksimalkan skuad dengan sumber daya terbatas menjadi nilai plus yang signifikan.
5. Jean-Paul van Gastel (Belanda) Jika PSSI ingin melanjutkan filosofi kepelatihan dari Belanda, Van Gastel adalah opsi paling logis. Saat ini ia sukses membawa tim promosi PSIM Yogyakarta bersaing di papan atas BRI Super League. Pengalamannya sebagai asisten pelatih Giovanni van Bronckhorst di Feyenoord, di mana mereka memenangkan Liga Belanda, menunjukkan kualitasnya.
ANTARA | Editor: Rivaldy