PDIP Jatim Tegaskan Tolak Wacana Pilkada Dipilih oleh DPRD

pranusa.id December 30, 2025

Ilustrasi PDIP: rakyatntt

SURABAYA — Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sekaligus Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Deni Wicaksono, kembali menegaskan sikap partainya yang tegas menolak wacana perubahan sistem pemilihan kepala daerah menjadi dipilih melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Menurut Deni, pemilihan langsung oleh rakyat merupakan salah satu pencapaian utama reformasi yang harus dipertahankan.

Deni menyampaikan bahwa perbedaan pandangan antarpartai merupakan bagian alami dari dinamika politik, tetapi PDI Perjuangan tetap berpegang pada prinsip bahwa sistem pemilihan langsung tidak boleh ditarik mundur.

Ia menilai pemilihan kepala daerah melalui DPRD justru akan mengurangi keterwakilan suara rakyat secara utuh.

“PDI Perjuangan tetap melihat bahwa ini salah satu amanat reformasi untuk kemudian demokrasi langsung itu harus tetap dijaga,” tegas Deni saat memberikan keterangan, Selasa (30/12/2025).

Menanggapi salah satu alasan yang sering dikemukakan pendukung pilkada tidak langsung, yakni tingginya biaya penyelenggaraan pilkada, Deni menilai persoalan tersebut seharusnya diatasi melalui perbaikan tata kelola dan teknis penyelenggaraan, bukan dengan mengubah sistem pemilihan.

Ia menekankan bahwa perbaikan administrasi dan mekanisme pemilu akan lebih efektif daripada menghapus hak rakyat untuk memilih langsung pemimpin mereka.

“Terkait dengan biaya yang mahal, itu tidak kemudian merubah sistemnya, tapi penyelenggaraannya dan teknisnya yang diatur,” ujar Deni dalam penjelasannya.

Lebih jauh, Deni juga menunjukkan kekhawatirannya terhadap keterwakilan aspirasi publik apabila pemilihan kepala daerah dilakukan melalui DPRD.

Ia berpendapat suara puluhan ribu pemilih tidak bisa diwakilkan hanya oleh satu orang anggota dewan dalam menentukan sosok pemimpin lokal mereka.

PDI Perjuangan Jawa Timur tetap menghargai dinamika dalam wacana politik, namun pihaknya berkomitmen mempertahankan hak pemilihan langsung sebagai bagian dari prinsip demokrasi yang telah berjalan sejak era reformasi.

Sikap ini ia yakin mencerminkan keinginan masyarakat yang masih berharap sistem langsung tetap menjadi mekanisme dalam pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota di masa mendatang.

Laporan: Severinus | Editor: Rivaldy

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Inflasi Kalbar Masuk Zona Hijau, Norsan Yakin Harga Terkendali Sambut Tahun Baru
PONTIANAK — Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menyampaikan keyakinannya bahwa…
LPTK Pasca Hasil Nilai TKA SMA Anjlok
KOLOM— Anjloknya nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA belakangan ini…
Polda Larang Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru di Seluruh Wilayah Kalbar
PONTIANAK – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) secara resmi…
Panglima TNI Akan Tindak Tegas Pengibar Bendera GAM
JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengeluarkan peringatan keras…
Perkuat Daya Saing Global, Rakernas PMSM Indonesia Susun Strategi Unggul 2025-2028
JAKARTA – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM…
Purple and White Modern Proffesional Digital Marketing Seminar Instagram Post
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08