Pergunu Minta Nadiem Makarim Mundur dari Mendikbud
PRANUSA.ID — Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mundur dari jabatannya karena dinilai telah gagal dalam menjalankan tugas.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Pergunu A. Zuhri dalam keterangannya pada Rabu (22/7/2020).
“Dia (Nadiem) mengajak bangsa kita untuk berlari meninggalkan ketertinggalan pendidikan kita, tapi justru dia melarikan diri dari pokok persoalan pendidikan kita,” kata dia.
Untuk itu, Pergunu menyarankan Presiden Joko Widodo untuk mengganti Mendikbud Indonesia. “Saran kami, ganti saja menterinya (Mendikbud), banyak tokoh NU yang mumpuni,” tukas dia.
Apalagi, kebijakan-kebijakan yang diambil Nadiem dalam dunia pendidikan justru dinilai cenderung kontroversial.
“Tak ada yang istimewa dari kebijakan-kebijakan yang diambil Mas Nadiem, justru lebih banyak terjadi distorsi dan kontroversi dalam dunia pendidikan,” kata dia.
Menurut Zuhri, kebijakan dan statement Mendikbud yang simpang siur dan kerapkali membuat masyarakat gusar hanya akan menjadi preseden buruk soal masa depan pendidikan Indonesia nantinya.
Dia pun memberikan contoh kebijakan simpang siur tersebut. Pertama, soal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang carut marut dan tidak koheren.
Kedua, Program Organisasi Penggerak yang sarat akan polemik kepentingan. Ketiga, tak ada keseriusan dalam mengawal nasib guru swasta ataupun honorer.
Kemudian, masalah soal buruknya pola komunikasi yang dibangun dengan organisasi profesi guru. Terakhir, terkait konsep Merdeka Belajar.
“Konsep Merdeka Belajar yang sejatinya tidak merdeka, bagaimana tidak? Konsep yang terlihat bombastis tersebut nyatanya sudah dipatenkan oleh pihak lain diluar Kemendikbud,” jelas Zuhri.
Hal itu pula yang kemudian membuat Pergunu menilai Nadiem tidak peka dengan keadaan guru di arus bawah.
Bukannya kian pintar dan sejahtera, guru justru semakin bingung dengan peta konsep Merdeka Belajar, Guru Penggerak, Organisasi Penggerak, dan lainnya.
Zuhri menyatakan pihaknya menduga Nadiem selaku Mendikbud jarang melihat langsung kondisi pendidikan Indonesia sehingga gagal dalam memahami dan mengurus substansinya.
Untuk itu, suara-suara masyarakat di lapisan bawah, khususnya yang terdampak buruknya kebijakan Mendikbud harus diperiksa kembali.
“Bagaimana bisa angin segar yang diusung Menteri Pendidikan ini justru menyusahkan masyarakat,” tandas dia. (Cornelia)