RG: Anies Berusaha Beri Sinyal ke Dunia akan Jadi Pemimpin yang Demokratis | Pranusa.ID

RG: Anies Berusaha Beri Sinyal ke Dunia akan Jadi Pemimpin yang Demokratis


FOTO: Tokoh oposisi dan pengamat politik, Rocky Gerung

PRANUSA.ID — Pengamat Politik Rocky Gerung menilai keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang siap menjadi calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024 merupakan hal positif dan melegakan.

Ia mengatakan keputusan Anies itu seharusnya bisa dijadikan pelajaran oleh pihak lainnya untuk tidak malu-malu ketika memiliki niat dalam kontestasi politik 2024.

“Itu hal positif dari Anies Baswedan, bagian-bagian ini hendak kita jadikan pelajaran bahwa kalau mau jadi presiden bilang aja, nggak usah malu-malu, pakai musyawarah rakyat dulu,” kata Rocky Gerung dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Minggu (18/9/2022).

“Terus musyawarah rakyatnya gagal, periode gagal juga. Terus wakil presiden doang tuh, lalu bantah lagi ‘siapa yang menginginkan saya’ udahlah kalau soal begituan itu, memang negara ini negara yang munafik apa?” lanjutnya.

Rocky Gerung merasa politik Indonesia juga tidak luput dari faktor-faktor global ketika Anies menyatakan diri siap menjadi capres kepada media asing di Singapura.

Ia meyakini hal itu sebagai usaha Anies untuk memberitahu kepada dunia bahwa ia akan menjadi pemimpin demokratis yang mampu memberikan kesejahteraan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.

“Jadi Anies ada di Singapura berupaya untuk memberi sinyal pada internasional bahwa dia akan tumbuh sebagai pemimpin demokrasi, itu yang ingin kita uji sebenarnya,” tuturnya.

“Kompetisi harus dimulai dari keinginan itu tuh, memulihkan demokrasi dan menghasilkan kesejahteraan. Pak Jokowi selama tujuh tahun gagal memulihkan kesejahteraan diujung masa jabatannya membuat daya beli turun, membuat harga naik, itu udah gagal,” ungkap Rocky.

Untuk itu, Rocky Gerung menyebut Anies telah memperlihatkan konsep kepemimpinan yang kontras dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Tahapan berikutnya, kita ingin tagih Anies dan ucapkan sesuatu tentang proses politik nanti tuh. Kalau Anies dipilih oleh oligarki 20 persen, itu udah kacau itu juga,” ujarnya.

Menurutnya, memang Anies bakal dihadapkan pada pertarungan dengan partai politik. Untuk itu, ia merasa lebih masuk akal jika Anies Baswedan bersama dengan Partai Demokrat dan Partai PKS.

“Kalau dua partai ini mempromosikan Anies, lalu rakyat akan anggap bahwa ‘Anies’ berupaya untuk mengatasi genderuwo-genderuwo ini dengan pergi pada dua partai yang bersih secara konstitusional, bersih artinya tidak pro 20 persen, kan PKS dan Demokrat tidak mendukung 20 persen dan berada di luar kekuasaan, itu lebih masuk akal” bebernya. (*)

Penulis: Jessica C.
Editor: Bagas R.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top