Gubernur Kalbar Akan Prioritaskan Perbaikan Jalan Ketapang
KETAPANG – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan, memastikan komitmen Pemerintah Provinsi untuk menjadikan perbaikan jalan rusak di Kabupaten Ketapang sebagai program prioritas utama selama dua tahun ke depan.
Penegasan ini disampaikan Gubernur usai meninjau langsung progres peningkatan Jalan Pesaguan–Kendawangan, pada Senin (17/11/2025).
Kunjungan yang juga mencakup peninjauan ke Dapur MBG dan SMK Negeri 1 Ketapang ini menunjukkan upaya Pemprov meningkatkan konektivitas masyarakat, meskipun harus menghadapi kondisi efisiensi anggaran yang ketat.
Gubernur Ria Norsan mengungkap bahwa pemerintah telah mengalokasikan sekitar Rp16 miliar untuk penanganan ruas jalan menuju Pesaguan. Angka ini dikeluarkan di tengah tantangan defisit anggaran yang cukup besar.
Gubernur mengakui bahwa keterbatasan finansial sangat mempengaruhi pengerjaan proyek. Tahun sebelumnya, alokasi anggaran bidang jalan mencapai Rp475 miliar.
Namun, akibat efisiensi anggaran sebesar Rp522 miliar, alokasi untuk perbaikan jalan tahun mendatang diperkirakan akan berkurang dan berdampak ke berbagai kabupaten lain.
“Keterbatasan anggaran tentu menjadi tantangan. Tapi kita tetap berupaya agar penanganan jalan-jalan prioritas bisa terus berjalan,” jelasnya.
Untuk mengatasi kendala dana, Pemprov menerapkan strategi penanganan jalan yang bertahap dan berorientasi pada fungsi agar masyarakat tetap dapat memanfaatkan akses tersebut.
“Kemarin itu ngambilnya ada yang efektif, ada yang fungsional. Asal masyarakat bisa jalan lah. Lubang yang besar-besar kita tutup. Ya, karena kita keterbatasan dana,” terangnya.
Saat ini, pekerjaan difokuskan pada penanganan jalan yang mengalami kerusakan berat. Untuk ruas menuju Pesaguan, misalnya, pekerjaan difokuskan pada bagian yang belum selesai, terutama lapisan atas (Hot Rolled Sheet atau HRS), yang nantinya akan dihaluskan dengan Asphalt Concrete-Wearing Course (ACWC).
Pemerintah Provinsi Kalbar sendiri menargetkan kondisi jalan di Kabupaten Ketapang dapat mencapai 80 persen mantap dalam lima tahun ke depan, namun hal ini sangat tergantung pada kemampuan anggaran yang tersedia.
Laporan: Severinus | Editor: Rivaldy
