PPKM Mikro di Kalbar: Masih Ada Warkop Buka Di Atas Jam 9 Malam

pranusa.id April 22, 2021

Ilustrasi: Razia penerapan Protokol Kesehatan di warkop oleh Satpol PP Kota Pontianak dalam rangka pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

PRANUSA.ID– Meningkatnya kasus Covid-19 di Kalimantan Barat (Kalbar) membuat Gubernur Sutarmidji memutuskan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat skala mikro (PPKM mikro) di seluruh wilayah mulai Selasa (20/4/2021). 

Salah satu aturan yang tertuang selama PPKM Mikro ini, yakni usaha warung kopi (warkop) wajib tutup jam 9 malam. Menurut Sutarmidji, hal itu dikarenakan kebanyakan kasus Covid-19 berasal dari warkop dan tempat keramaian.

“Saya minta di warung kopi yang ada di Kalbar jam sembilan malam tutup semua,” ujarnya usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pembahasan Pelaksanaan PPKM Mikro di Kalbar dan Pengamanan Idul Fitri 1442 H, di Mapolda Kalbar, Rabu (21/4/2021).

Meskipun PPKM mikro mulai diberlakukan, namun nyatanya masih ada sejumlah warkop atau kafe yang masih buka bahkan hingga menjelang subuh.

Seperti yang terlihat di kawasan Jalan Ampera Kota Baru, Kecamatan Pontianak Kota.

Hasil pantauan Antara pada Kamis sekitar pukul 04.00 WIB, salah satunya tampak di warung kopi atau kafe “Move Up” yang masih dikunjungi sembari diiringi alunan musik yang cukup keras.

Padahal warung kopi tersebut terletak di tepi jalan dan tak jauh dari Pesantren Darunna’im. Pada Rabu (21/4) jam yang sama, warung kopi tersebut juga tetap beroperasi dan suara musik terdengar nyaring hingga keluar bangunan.

Tak jauh dari lokasi tersebut, juga ada setidaknya dua warung kopi yang tampak masih buka hingga Subuh.

Hal tersebut tentu saja kontradiksi dengan aturan PPKM Mikro di Kalbar. Terlebih sebelumnya Sutarmidji juga menegaskan akan memberi sanksi terhadap oknum yang tidak mau patuh. 

“Untuk aktivitas di warung kopi pukul 21.00 WIB harus sudah tutup semua. Kemudian sering lakukan tes cepat terutama kepada pelayannya, dan bagi siapa saja yang tidak memakai masker akan kami kenakan sanksi, kalau perlu didenda,” ungkapnya kala itu. 

 

Laporan: Jessica C. Ivanny

Editor: Jessica C. Ivanny

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Kukuhkan 2.462 PPPK Paruh Waktu, Bupati Ketapang: Jadilah Agen Perubahan Daerah
KETAPANG – Pemerintah Kabupaten Ketapang resmi mengukuhkan 2.462 pegawai baru…
Harga Emas Galeri 24 dan UBS Kompak Melonjak, Tembus Rp2,5 Juta per Gram
JAKARTA – Tren positif harga emas kembali terlihat pada perdagangan…
Dugaan Pidana: KPK Endus 60 LHKPN Pejabat Terindikasi Korupsi
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap temuan mengejutkan…
Dunia Merugi Rp1.800 Triliun, 2025 Jadi Tahun Termahal Akibat Bencana Iklim
JAKARTA – Tahun 2025 tercatat sebagai salah satu periode dengan…
Sempat Dirawat, Nadiem Makarim Dinyatakan Sehat Jelang Sidang Kasus Chromebook
JAKARTA – Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),…
WhatsApp Image 2025-12-19 at 20.57.42 (1)
WhatsApp Image 2025-12-22 at 13.10.14
ChatGPT Image 23 Des 2025, 08.56.24
WhatsApp Image 2025-12-23 at 11.11.08