Sri Mulyani: IPM Perempuan Rendah, Tapi Jadi Investor Paling Besar dalam SUN | Pranusa.ID

Sri Mulyani: IPM Perempuan Rendah, Tapi Jadi Investor Paling Besar dalam SUN


(Facebook / Sri Mulyani Indrawati)

PRANUSA.ID — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memaparkan bahwa di tahun 2020, Indonesia berada di peringkat 85 dalam Indeks Global Gender Gap, meningkat 28 peringkat dibanding tahun sebelumnya.

Hal itu mengindikasikan tren positif dari partisipasi perempuan dalam ekonomi, kesehatan, dan tingkat pendidikan.

Namun, dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan bagi partisipasi perempuan, baik dari sisi sosial maupun ekonomi.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam Webinar “Perempuan Berdaya Indonesia Maju: Refleksi Awal Tahun 2021, Quo Vadis Perempuan Indonesia” secara daring melalui zoom Kaukus Perempuan Parlemen RI dikutip dari laman resmi Kemenkeu.go.id, Senin (4/1/2021).

“IPM kita, kalau dibagi antara laki-laki dan perempuan, perempuan lebih rendah. Ini berarti perempuan kualitas dihitung dari sisi pendidikan, kesehatan, itu masih mengalami situasi yang lebih buruk dari laki-laki. Partisipasi perempuan di dalam ekonomi kita juga stagnan,” kata Sri Mulyani.

“Kalau sekarang kita punya menteri perempuan di bidang tenaga kerja, saya berharap partisipasi angkatan kerja akan meningkat. Kalau dihitung dari sisi jumlah upahnya, untuk pekerjaan sama, perempuan dibayar lebih rendah dari laki-laki,” ujarnya.

Padahal, Sri Mulyani mengatakan selama pandemi ini partisipasi perempuan Indonesia di pasar keuangan meningkat.

Perempuan memberikan kontribusi besar pada APBN melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) ORI yang terus meningkat.

Data menunjukkan pada ORI17, 55,87% dari total investor adalah perempuan, sedangkan pada ORI18 meningkat menjadi 57,82%.

“Mereka itu investor paling besar dalam Surat Utang Negara. Jadi perempuan itu mampu dan mereka mengerti bagaimana menempatkan uang di tempat instrumen investasi yang baik,” tutur dia.

Untuk itu, pemerintah akan terus berupaya untuk makin meningkatkan peran perempuan agar tidak hanya ekonomi serta produktivitas negara membaik, tetapi juga kualitas hidup keluarga serta anak-anak Indonesia akan ikut meningkat.

Diketahui, acara yang diselenggarakan oleh Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPPRI) bekerja sama dengan Maju Perempuan Indonesia (MPI) menghadirkan enam menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju.

Menteri itu adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

*(Crn)

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top