Perang Dagang Australia-Tiongkok Memanas, HBA April Naik ke USD86,68/Ton

pranusa.id April 6, 2021

Memanasnya perang dagang Australia dan Tiongkok berpengaruh terhadap sejumlah harga komoditas global termasuk batubara. Hal ini disampaikan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta Jakarta, Selasa (6/4).

Agung mengungkapkan, tensi dagang tersebut berimbas positif karena naiknya permintaan batubara Indonesia ke Tiongkok. “Ini menjadi pemicu utama Harga Batubara Acuan (HBA) bulan April naik USD2,19 per ton menjadi USD86,68 dari bulan Maret lalu,” jelas Agung.

Memburuknya hubungan Australia – Tiongkok dipicu saat Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus Corona pada April 2020. Sementara dari pihak Beijing menganggap hal tersebut bagian dari provokasi. “Larangan tidak resmi atas impor batubara asal negeri Kangguru menyebabkan produksi dan logistrik Tiongkok ikut terganggu,” ungkap Agung.

Pengurangan ekspor ini, sambung Agung, juga ditimbulkan oleh adanya gangguan pelabuhan NCIG di Newcastle. Apalagi sebagian besar ekspor Newcastle ditujukan ke pelanggan jangka panjang di Asia Timur, seperti Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Batubara yang dikirim dari Newcastle sendiri merupakan batubara termal berkalori tinggi yang digunakan di pembangkit listrik, bersama dengan beberapa jenis batubara yang digunakan untuk membuat baja.

Faktor lain yang menjadi penyebab kenaikan HBA April adalah meningkatnya permintaan kebutuhan batubara dari Jepang serta adanya sentimen terkait menurunnya suplai dibanding permintaan batubara secara global.

Di samping faktor permintaan dan pasokan, perhitungan nilai HBA sendiri diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya.

Sebagai catatan, nilai HBA sejak tahun 2021 cukup fluktuatif. Dibuka pada level USD75,84 per ton di Januari , HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari USD87,79 per ton sebelum sempat turun di Maret USD84,49 per ton.

Nilai HBA bulan April ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel)

Rekomendasi untuk Anda
Berita Lainnya
Bacok Remaja 14 Tahun, Pria di Pontianak Diringkus Tim Jatanras
PONTIANAK – Tim Jatanras Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pontianak…
Demi Dominasi Antariksa, Trump Targetkan Astronot AS Mendarat di Bulan 2028
WASHINGTON D.C. – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mencanangkan…
Amankan Listrik Nataru, PLN Kalbar Kerahkan 1.541 Personel
PONTIANAK – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan…
BNPT: Waspada, Kelompok Radikal Kian Adaptif dan Sasar Anak Lewat Gim Online
JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengeluarkan peringatan serius…
Bupati Bekasi Ade Kuswara Terjaring OTT Bersama 9 Orang Lainnya
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menunjukkan taringnya dalam…