Peringatan WHO : Pandemi COVID-19 Akan Berlangsung Beberapa Dekade
PRANUSA.ID- Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (Komite Panel) WHO yang terdiri dari 18 anggota dan 12 penasihat telah melangsungkan pertemuan pada hari Jumat, 31 Juli 2020 untuk mengevaluasi enam bulan krisis akibat pandemi COVID-19.
Dari situ, WHO kemudian memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 beserta dampaknya diperkirakan akan berlangsung dan dirasakan beberapa dekade ke depan.
“Komisi ini menggarisbawahi antisipasi dari durasi panjang pandemi COVID-19,” demikian pernyataan WHO sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, 2 Agustus 2020.
Catatan Komite Panel
Jelang pertemuan komite panel, pemimpin WHO, yakni Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan bahwa COVID-19 memang merupakan krisis kesehatan abad ini.
“Pandemi ini merupakan salah satu krisis kesehatan abad ini, yang efeknya akan dirasakan selama beberapa dekade,” katanya.
Komite panel dalam pertemuan itu memperingatkan negara-negara di dunia untuk mempersiapkan sistem kesehatan mereka guna mengatasi penyakit musiman seperti influensa dan penyakit lainnya bersamaan dengan wabah virus COVID-19.
Panel mendesak semua pihak untuk menggalang solidaritas global terhadap Covid-19 dan menekankan untuk tidak membuat informasi menyesatkan tentang virus corona.
Komite pun mendesak WHO untuk memberikan panduan pragmatis untuk merespons Covid-19 “demi mengurangi risiko kelelahan merespons dalam konteks tekanan sosial-ekonomi”.
Panel juga mendesak WHO untuk mendukung negara-negara dalam mempersiapkan peluncuran terapi dan vaksin yang sudah terbukti.
Panel juga mendorong WHO agar memperluas penelitiannya tentang hal kritis yang tidak dikenal dari virus ini seperti hewan yang menjadi sumber dari penyakit ini.
WHO sendiri sejak 30 Januari 2020 menyatakan status darurat kesehatan masyarakat keprihatinan internasional atau PHEIC. Ini merupakan peringatan dengan level tertinggi di WHO.
Hingga berita ini dituliskan, pandemi COVID-19 telah menewaskan 680 ribu orang di dunia dan 17,6 juta orang terinfeksi virus ini sejak mewabah di Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019.
(Kris/Pranusa)