Alasan DPR Jadikan Kesejahteraan Tenaga Hononorer sebagai Fokus Utama
PRANUSA.ID- Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian, mengatakan guru merupakan figure sentral dan vital dalam menentukan kualitas pendidikan tanah air.
Hal itulah yang kemudian menjadi pertimbangan utama diprioritaskannya nasib serta kesejahteraan guru honorer.
Gagasan tersebut ia sampaikan saat memimpin pertemuan Tim Panja Peta Jalan Pendidikan Komisi X DPR RI dengan Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Adib Alfikri, perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wakil Rektor III Universitas Andalas Padang Inssanul Kamil dan jajaran stakeholder terkait di Kota Padang.
“Guru memiliki peran vital dalam mempengaruhi kualitas pendidikan kita. Jadi, tentu guru menjadi satu perhatian khusus DPR. Alhamdulillah, saat ini salah satu bentuk perhatian adalah berupa bantuan subsidi upah kepada guru non-PNS,” katanya seperti dikutip dari situs resmi DPR.
Lebih lanjut, ia mengatakan tahun 2021 akan dibuka 1 juta kesempatan bagi honorer untuk mengikuti kesempatan terbuka sebagai PPPK dengan anggaran dari APBN.
Ia juga menuturkan sudah mulai ada titik terang terkait kesempatan menjadi pegawak PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Selain guru honorer, Hetifah Sjaifudian juga menyampaikan bahwa dirinya bersama tim tengah berusaha memperjuangkan tenaga kependidikan lain seperti pustakawan dan tenaga tata usaha administrasi.
“Yang penting, awalnya (para guru honorer) ikut tes. Siapapun nanti bisa ikut, tenaga honorer yang ada sekarang akan diprioritaskan. Adapun, persyaratan seperti umur walaupun di atas 35 tahun tapi bisa lolos maka tentu saja bisa diangkat menjadi PPPK. Tolok ukurannya adalah tes,” ujarnya.
(Kris/Pranusa)