Gandeng WVI, Pemkab Ende Hadirkan Pasar Sanitasi Lewat Program Smart WASH | Pranusa.ID

Gandeng WVI, Pemkab Ende Hadirkan Pasar Sanitasi Lewat Program Smart WASH


Bupati Ende Yosef Benediktus Badeoda menandatangani kesepakatan kerjasama SMART WASH Project bersama Wahana Visi Indonesia. ( Foto : RRI/ Rahma Suci )

ENDE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ende bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) meluncurkan inisiatif strategis berupa pembentukan Pasar Sanitasi melalui kegiatan Smart WASH Project.

Langkah ini dinilai krusial sebagai fondasi utama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bermartabat bagi masyarakat Ende.

Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda, menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar urusan produk sanitasi perumahan atau permukiman, melainkan sebuah gerakan perubahan perilaku menuju pola hidup sehat.

“Ini menjadi start awal untuk lingkungan yang sehat karena sanitasi adalah fondasi atau dasar kehidupan,” ujar Bupati Yosef dalam sambutannya.

Gerakan Kemanusiaan dan Hak Dasar

Bupati Yosef menyebut upaya penguatan pasar sanitasi ini sebagai sebuah gerakan kemanusiaan. Ia mengajak masyarakat untuk mulai berinvestasi pada kesehatan dengan membeli produk sanitasi yang layak demi keluarga.

“Melalui Smart WASH, kita ingin memastikan sanitasi lingkungan yang sehat bukan lagi impian atau harapan, tetapi hak yang harus dinikmati oleh seluruh masyarakat,” tandasnya.

Ia pun mengakui bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan hal tersebut. Kolaborasi dengan mitra pembangunan seperti WVI menjadi kunci.

“Mari kita bahu membahu membangun lingkungan yang sehat karena perubahan yang besar dimulai dari langkah yang kecil,” ajak Bupati.

Fokus di 20 Desa dan Tantangan Air Minum

Sementara itu, Program Manager WVI Zona NTT, Portunatas B. Tamba, menjelaskan bahwa Smart WASH Project bertujuan memastikan anak dan keluarga mendapatkan akses air bersih dan sanitasi yang memadai, yang berdampak langsung pada tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan.

Portunatas merinci, WVI saat ini melakukan pendampingan di 20 desa yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Detusoko, Wewaria, dan Lepembusu Kelisoke.

Berdasarkan evaluasi WVI, kondisi sanitasi di wilayah dampingan menunjukkan tren positif, di mana praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sudah berhenti. Namun, tantangan akses air layak minum masih menjadi pekerjaan rumah.

“Terhadap kondisi sanitasi khususnya air bersih nanti akan ditingkatkan lagi,” katanya.

Selain isu sanitasi, WVI juga menyoroti dampak positif program terhadap perlindungan anak. Angka kekerasan terhadap anak dilaporkan berkurang seiring meningkatnya partisipasi orang tua dan masyarakat gereja dalam memahami Undang-Undang Perlindungan Anak.

“Kiranya proyek Smart WASH ini dapat mendukung upaya pencapaian target air bersih dan sanitasi melalui pengembangan sistem pasar sanitasi dengan skema pembiayaan alternatif,” tutup Portunatas.

Laporan: Hendri | Editor: Rivaldy

Berita Terkait

Top