HRS Khawatir Jutaan Orang Datangi Pengadilan, Ferdinand: Seribu Aja Susah! | Pranusa.ID

HRS Khawatir Jutaan Orang Datangi Pengadilan, Ferdinand: Seribu Aja Susah!


Habib Rizieq. Sumber : Detik

PRANUSA.ID — Terdakwa kasus tes swab Rumah Sakit (RS) UMMI Bogor, Habib Rizieq Shihab mengaku khawatir dengan ucapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dianggap menghina dan bisa menimbulkan kebencian di kalangan pendukungnya.

Bunyi pernyataan yang dimaksud mantan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu adalah “Ternyata yang didengung-dengungkan sebagai seorang Imam Besar hanyalah isapan jempol belaka”.

Hal itu disampaikannya saat membacakan duplik atau tanggapan replik jaksa dalam sidang vonis perkara dugaan penyebaran berita bohong RS Ummi Bogor di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim).

“Saya lebih khawatir lagi kalau hinaan JPU tersebut akan ditafsirkan oleh umat Islam Indonesia sebagai tantangan, sehingga akan jadi pendorong semangat mereka untuk datang dan hadir serta mengepung dari segala penjuru Pengadilan Negeri Jakarta Timur ini, untuk menyaksikan langsung sidang terakhir, yaitu sidang putusan pada hari Kamis tanggal 24 Juni 2021 yang akan datang,” kata Rizieq.

“Saya tidak bisa membayangkan di masa pandemi yang semakin parah ini, bagaimana jika jutaan pecinta yang kemarin menyambut kepulangan saya di Bandara terprovokasi oleh tantangan JPU, lalu berbondong-bondong mendatangi pengadilan ini dari segala penjuru,” tutur dia.

Menanggapi hal itu, mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean lantas menyindir jutaan pecinta yang disebut Rizieq akan mendatangi pengadilan.

“Jutaan dari mana Zieq? Seribu aja susah apalagi jutaan,” kata dia melalui cuitannya di akun Twitter @FerdinandHaean3 seperti dikutip pada Jumat (18/6/2021).

Dalam cuitannya, Ferdinand menyertakan link pemberitaan online Detik.com berjudul ‘HRS Khawatir Jutaan Orang Kepung Pengadilan Gegara Hinaan ke Imam Besar’.

Penulis: Jessica C. Ivanny
Editor: Bagas R.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top