Ketua PPNI Sebut Banyak Perawat Dapat Tindak Kekerasan dari Pasien Covid-19
PRANUSA.ID — Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dr Hanif Fadhillah menyebut adanya salah persepsi antara petugas dan pasien Covid-19 membuat banyak petugas seringkali menjadi sasaran tindak kekerasan dari sang pasien.
Tindak kekerasan itu terjadi di beberapa daerah, termasuk Samarinda, Cianjur, dan Semarang. Meski begitu, Hanif tidak merinci berapa jumlah perawat yang dianiaya itu.
“Ada beberapa kejadian seperti di Samarinda, Ambon, Cianjur dan di Semarang banyak,” kata Hanif dalam siaran YouTube BNPB sebagaimana dikutip JPNN, Senin (22/3).
Hanif menilai selama ini perawat sudah mencoba berdialog dan memberikan informasi ke pasien Covid-19.
Namun, adanya rasa cemas dan panik dari keluarga pasien Covid-19 yang melihat belum lengkapnya ketersediaan fasilitas membuat mereka memukul perawat.
“Terkadang makna gawat darurat itu tidak sama dengan makna gawat darurat medis. Seperti di Cianjur, belum ketemu belum apa-apa dipukul (perawatnya),” ungkapnya.
Laporan: Kris
Editor: Cornelia