Korban Meninggal Dunia Akibat Bencana Alam di Agam Tembus 173 Jiwa

LUBUK BASUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam melaporkan peningkatan signifikan jumlah korban akibat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut.
Hingga Jumat (5/12) pukul 20.00 WIB, tercatat jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 173 orang, sementara 85 warga lainnya masih dinyatakan hilang.
Kepala Pelaksana BPBD Agam, Rahmat Lasmono, mengonfirmasi data terbaru tersebut di Lubuk Basung, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa puluhan korban yang masih hilang tersebar di empat kecamatan yang terdampak paling parah.
Upaya pencarian terus diintensifkan sejak Sabtu pagi dengan melibatkan tim gabungan dari BPBD Agam, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan.
Rahmat Lasmono mengungkapkan bahwa tim di lapangan menghadapi tantangan berat karena medan yang tertutup material longsor.
“Pencarian korban juga menggunakan alat berat untuk membuang material tanah dan pohon yang menghambat akses,” jelasnya.
Selain korban jiwa dan hilang, tercatat sebanyak 19 orang harus menjalani perawatan intensif akibat luka serius.
Puluhan Ribu Warga Terisolasi
Dampak bencana ini juga memaksa 10.910 warga untuk mengungsi. Mereka tersebar di delapan kecamatan dan kini menempati rumah-rumah kerabat, tempat ibadah, serta lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah.
Secara keseluruhan, total warga yang terdampak maupun terisolasi akibat terputusnya akses jalan mencapai 31.523 jiwa.
Untuk menunjang kebutuhan dasar para pengungsi, pemerintah daerah telah mendirikan setidaknya 26 dapur umum di berbagai titik strategis.
Pemerintah Kabupaten Agam saat ini menempatkan pembukaan akses jalan sebagai prioritas utama.
“Kita masih berusaha semaksimal mungkin untuk membuka jalan dengan alat berat dan berharap segera selesai, sehingga pendistribusian logistik ke lokasi-lokasi yang terisolasi bisa berjalan lancar,” tutup Rahmat.
Laporan: Marianus | Editor: Arya




