Mgr. Ignatius Suharyo: Bahaya Jika Kekuasaan Tidak Mendengarkan Kritik | Pranusa.ID

Mgr. Ignatius Suharyo: Bahaya Jika Kekuasaan Tidak Mendengarkan Kritik


FOTO: Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo.

Laporan: Marsianus N.N | Editor: Jessica C. Ivanny

PRANUSA.ID– Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, mengimbau negara agar mau terbuka mendengarkan gelombang seruan moral dari akademisi dari berbagai kampus yang menyoroti kondisi hukum dan demokrasi belakangan ini.

“Kalau dalam perspektif iman Kristiani, dalam sejarah itu selalu ada kerajaan, dan kerajaan itu sama dengan kekuasaan. Dan kita semua tahu, kekuasaan itu berbahaya kalau tidak dijalankan dengan baik,” kata Mgr. Suharyo di Grha Oikoumene, Salemba, Jakarta, pada Senin (5/2/2024).

Ia menyebut adanya kritik terhadap kekuasaan itu merupakan sesuatu yang lumrah. Mgr. Suharyo pun menceritakan hal serupa sudah ada sejak zaman nabi-nabi.

“Itulah yang menyerukan kebenaran, keadilan. Ketika negara tidak adil, nabi muncul menyerukan keadilan. Saya kira situasinya setiap zaman seperti itu,” jelasnya.

Sehingga, menurut Mgr. Suharyo, ketika para akademisi menyerukan seruan moral, itu adalah tanggung jawab moral yang memang diemban mereka. Tentu saja secara jelas seruan moral itu ditujukan kepada “institusi yang memegang kekuasaan”.

“Moga-moga seruan-seruan seperti itu didengarkan. Nanti kalau tidak didengarkan, dalam sejarah juga jelas, ketika kekuasaan tidak mendengarkan kritik-kritik, bahayanya adalah tumbang. Itu selalu terjadi seperti itu. Bukan hanya di Indonesia, tetapi di manapun akan terjadi. Oleh karena itu, kekuasaaan dan kritik itu dua hal yang mesti berjalan bersama-sama,” tandasnya.

Berita Terkait

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Top