Pilpres 2024: Dinilai Bebani Guru, Anies akan Hentikan Platform Merdeka Mengajar
Laporan: Marsianus N.N | Editor: Jessica C. Ivanny
PRANUSA.ID– Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies dan Muhaimin, berjanji akan menghentikan implementasi Platform Merdeka Belajar (PMM) jika terpilih dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.
Alasannya, program PMM dinilai tidak efektif dan justru menjadi beban bagi para guru.
“Kalau kami, model seperti PMM akan kami setop, karena itu tidak efektif dan justru malah membuat para guru menjadi terbebani,” kata Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji, di Jakarta, Selasa (06/02/2024).
Indra menegaskan, pasangan AMIN mempunyai komitmen yang kuat untuk para pendidik di semua jenjang.
Oleh karena itu, Indra menyebutkan bahwa paslon AMIN tidak hanya sebatas peduli terhadap peningkatan gaji dan kejelasan status kepegawaian dari para guru, tetapi juga berkomitmen untuk mengurangi beban administrasi guru menjadi maksimal 10 persen dari jam kerja sehari-hari.
“Beban administrasi guru selama ini dinilai sangat membebani guru dalam beraktivitas sehari-hari, sehingga cukup mengganggu konsentrasi untuk fokus melakukan kegiatan belajar mengajar dengan para murid,” imbuhnya.
Indra megatakan, beban administrasi guru harus dikurangi sehingga guru fokusnya bukan menjadi birokrat, tetapi menjadi pendidik.
“Jadi itu salah satu perubahan yang akan kami lakukan,” tandas pria yang juga aktif sebagai pengamat dunia pendidikan tersebut.