Muhammadiyah dan NU Menolak Rencana Peleburan Mapel Agama dan PKN
PRANUSA.ID- Dokumen tentang penyederhanaan Kurikulum 2013 (K-13) yang diduga dibahas dalam FGD struktur kurikulum SD menjadi bahan pembicaraan publik sepanjang satu pekan ini.
Pada dokumen tersebut tertulis bahwa ada rencana untuk melebur mata pelajaran Pendidikan Agama dengan mapel Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Pancasila dan Kepercayaan.
Rencana tersebut pun kemudian mendapat tanggapan dari Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas.
Ia dengan tegas menyatakan tidak setuju adanya isu rencana penyatuan pendidikan agama dengan PKN dan Kepercayaan.
“Saya tidak setuju 1000 kali. Apa alasannya untuk menyatukan mata pelajaran tersebut,” kata Anwar Abbas, Kamis (18/6).
Anwar Abbas menilai apabila memang ada rencana tersebut, maka telah terjadi upaya pendangkalan agama dan sekulerisasi secara nyata dan sistematis.
“Jika mereka berani melakukannya silahkan saja. Sama- sama kita lihat,” kata Anwar Abbas.
Pimpinan Lembaga Pendidikan Maarif PBNU KH Arifin Junaedi, juga tegas menolak isu rencana peleburan tersebut.
“Kami sudah membicarakannya dan akan segera menyikapinya. Namun masih internal tetapi intinya kami menolak,” kata Arifin Junaidi.
Arifin pun mengatakan bahwa materi pendidikan agama yang ada saat ini pun sebenarnya masih kurang, sehingga akan terasa janggal apabila kemudian hendak dikurangi melalui rencana peleburan tersebut.
(Kris/Pranusa)